Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menggunakan obat antivirus jenis Tamiflu untuk menangani pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia.
"Kita menggunakan Tamiflu yang persediaannya ada," kata Terawan di Gedung DPR, Kamis (2/4). Menkes Terawan menyatakan obat itu bisa digunakan karena belum ditemukannya obat dan vaksin khusus virus corona di dunia.
"[Tamiflu] berdasarkan rekomendasi maupun protokol yang dikeluarkan himpunan dokter paru Indonesia," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski terdengar mengerikan bagi sebagian orang, tetapi oseltamivir merupakan obat yang sudah masuk dalam Panduan Praktik Klinik (PPK) covid-19. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto menjelaskan oseltamivir memang digunakan dalam regimen tata laksana Covid-19 dengan pneumonia.
Sebelumnya, antivirus ini juga sudah diterapkan di Sulawesi Selatan untuk penanganan infeksi
virus corona.
Obat ini merupakan dari merk dagang
antivirus berjenis oseltamivir. Obat ini dikenal juga sebagai obat flu burung.
"Tamiflu yang pernah digunakan saat kasus flu burung. Akan dibagikan ke sejumlah rumah sakit," kata juru bicara gugus tugas covid-19 Sulsel, dokter Ichsan Mustari saat dikonfirmasi pada pekan lalu saat kasus pemberian obat flu burung ini di area tersebut.
Selain acuan dari dalam negeri atau dari organisasi perhimpunan, panduan pulmonologis internasional pun sudah mencantumkan oseltamivir. Dalam International Pulmonologist's Consensus on Covid-19 tertulis, terapi definitif yang bisa diberikan ialah antibiotik dan oseltamivir.
"Secara fungsi, regimen itu kan fungsinya sebagai obat untuk antivirus, meskipun secara literatur itu di dalam beberapa rekomendasi dapat diberikan, pada kasus ini harus dikaji lagi dalam perkembangan waktu," jelas Agus kepada
CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon beberapa waktu lalu.
Laporan jumlah kasus positif Covid-19 kian hari terus bertambah.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan jumlah positif hingga Kamis (2/4) sebanyak
1.790 kasus. Sebanyak
170 orang di antaranya meninggal dan
112 pasien dinyatakan sembuh.
Menurut Yuri, peningkatan kasus dan jumlah pertambahan yang signifikan per harinya terjadi akibat masyarakat tidak patuh terhadap aturan jaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu dia mengakui, masih ada kasus positif yang tidak teridentifikasi di tengah masyarakat.
Terawan sendiri memastikan antivirus Tamiflu sudah terdistribusi di dinas-dinas kesehatan tiap daerah saat ini. Ia juga menyatakan sebanyak 450 ribu obat itu akan terdistribusi ke tiap rumah sakit yang menangani virus corona.
[Gambas:Video CNN] (els/nma)