Jakarta, CNN Indonesia -- Rumput dan jalur terawat yang berliku-liku di hamparan taman bunga musim semi Keukenhof, yang biasanya ramai dengan ribuan pengunjung, terlihat sepi pada Kamis (26/3).
Seorang pekerja mendorong gerobaknya melintasi taman, melakukan pemeliharaan meskipun tidak ada yang diizinkan untuk mengunjungi taman Bunga Tulip di Belanda itu pada musim ini karena pembatasan perjalanan yang bertujuan memperlambat penyebaran virus corona.
"Rasanya sangat buruk, bisa Anda bayangkan," kata Direktur Keukenhof, Bart Siemerink.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sangat menyedihkan. Untuk semua tukang kebun, untuk semua orang yang terlibat."
Pada tahun normal, ada banyak orang - sekitar 1.300 - yang terlibat dalam merawat taman, bekerja di toko-toko dan restoran, sampai menjaga ketertiban di tempat parkir yang sibuk.
Tapi ini bukan tahun yang normal, dan sekarang hanya sekitar 40-50 staf yang bekerja untuk memelihara taman untuk memastikannya dapat dibuka kembali pada tahun 2021.
Taman Keukenhof biasanya dibuka delapan minggu setiap tahunnya.
Taman ini setiap tahun bisa mendatangkan sekitar 1,5 juta pengunjung dari lebih dari 100 negara. Namun taman ini telah resmi ditutup sementara sejak Rabu (25/3).
Ini bukan satu-satunya objek wisata utama Belanda yang menjadi terdampak keganasan COVID-19.
Museum Van Gogh dan Rijksmuseum di Amsterdam juga ditutup, bahkan rumah-rumah bordil di distrik Lampu Merah ikut ditutup.
Siemerink mengatakan dia tidak bermaksud membiarkan semua persiapan Keukenhof - 7 juta umbi Bunga Tulip yang ditanam dengan tangan untuk musim mekar tahun ini - sia-sia.
Alih-alih menyambut tamu sungguhan, taman ini bermaksud menampilkan dirinya secara online - semacam pameran tulip virtual.
Siemerink sekarang sedang mengerjakan proyek yang bertujuan menyiarkan tayangan bermitra dengan stasiun televisi di Belanda, Jerman dan Inggris.
"Jika orang tidak bisa datang ke Keukenhof, kami akan membawa Keukenhof kepada orang-orang di rumah," katanya.
(ap news/ard)