Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak Selama 'di Rumah Aja'
CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2020 19:56 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Ilustrasi: Berada di rumah sepanjang pandemi corona bisa mengakibatkan kelelahan fisik dan mental anak. Berikut yang bisa dilakukan orang tua. (Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beraktivitas dari rumah selama masa pandemi virus corona (Covid-19) dapat melelahkan fisik dan juga mental anak. Waktu bermain bersama teman atau mengeksplorasi kegiatan di luar rumah, kini tak lagi bisa dilakukan anak.
Anak juga lebih mudah dilanda kebosanan saat terus-terusan di rumah. Ditambah, anak belum mengetahui cara mengelola stres dan meredakan emosi yang muncul. Di situasi seperti inilah peran orang tua atau pengasuh penting untuk menjaga kesehatan mental anak.
Berikut cara menjaga kesehatan mental anak selama di rumah aja.
1. Perhatikan kesehatan jiwa pribadi Psikiater anak dan remaja, Renvil Reynaldi menjelaskan, kesehatan mental anak berkaitan erat dengan kesehatan mental orang tua. Oleh karena itu, orang tua pertama sekali harus memiliki kesehatan mental yang baik yang ditunjukkan dengan pembawaan dan suasana yang nyaman dan menenangkan di rumah.
"Kalau kita perhatikan dan sadari kesehatan jiwa anak dan remaja berkaitan erat dengan jiwa orang tua. Kalau orang tua atau caregiver bisa mengatasi stres dengan baik, psikologis anak juga terbantu," kata Renvil dalam live Instagram Organisasi Profesi Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater) Indonesia @pdskji_indonesia dengan dokter Andri @andripsikosomatik, Senin (13/4) malam.
Renvil menyarankan agar orang tua tidak mendekati anak ketika emosi sedang tidak baik. Sebaiknya, tenangkan diri terlebih dahulu sebelum menemui anak.
2. Berempati dengan anak Untuk dapat memahami masalah yang dihadapi anak, orang tua mesti berempati dengan keadaan anak. Renvil mengatakan, orang tua mesti memahami bahwa anak tak lagi dapat mengeksplorasi diri dengan bebas bermain di ruang terbuka.
"Perlu memahami dan berempati dengan mereka yang tadinya memiliki aktivitas ke sekolah, ekstrakurikuler, jadwal bermain," ucap Renvil yang bertugas di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin.
Pahami kondisi anak tersebut dengan menunjukkan respons yang baik. Hindari bentuk respons yang reaktif seperti marah atau kesal.
3. Memberikan edukasi Ajak anak untuk berbicara dengan baik agar mereka merasa dihargai dan dimengerti. Saat berbicara, beri pula edukasi sesuai dengan usia anak mengenai situasi yang terjadi saat ini.
Jelaskan mengenai Covid-19 dengan bahasa yang mudah dipahami, mulai dari penyebaran hingga cara pencegahannya. Jelaskan bahwa berada di rumah dapat mencegah penyebaran virus corona. Ajarkan pula setiap kali selesai bermain untuk selalu mencuci tangan pakai sabun.
Jika terpaksa keluar rumah, ajarkan anak menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain.
4. Tetap melakukan aktivitas rutin Ajarkan pula anak untuk tetap melakukan aktivitas rutin. Jelaskan bahwa periode ini bukanlah masa liburan, melainkan semua kegiatan dipindahkan ke rumah.
Renvil menjelaskan orang tua tetap harus mendorong anak untuk bangun pagi, mandi, dan sarapan. Lalu, lanjutkan dengan belajar bersama, bermain, dan beristirahat.