Usai Lockdown, Pengunjung Pantai Spanyol Masih Wajib Berjarak

CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2020 15:20 WIB
Port de Soller, Mallorca, Spain
Pulau Mallorca di Spanyol. (iStockphoto/pixelliebe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Spanyol telah menerapkan penguncian negara (lockdown) sejak 16 Maret 2020 demi mencegah meluasnya penularan virus corona COVID-19.

Tak hanya gedung komersil dan perbatasan, kawasan pantai juga ikut ditutup dengan bendera merah yang dikibarkan pertanda pengunjung dilarang masuk.

Setelah akhir pekan Paskah, beberapa pembatasan perjalanan mulai dicabut. Sebagian kecil pekerja mulai kembali beraktivitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau pembatasan perjalanan bakal berakhir pada Mei, Menteri Pariwisata Reyes Maroto mengatakan kepada surat kabar El Pais bahwa ia tidak tahu kapan perbatasan akan dibuka kembali.

Ia mengatakan itu tergantung dengan perkembangan "krisis kesehatan" di masa yang akan datang.

Maroto mengatakan aturan mengenai jarak sosial (social distancing) masih tetap diberlakukan, bahkan hingga lockdown dicabut. Pengunjung pantai juga diminta wajib menaati aturan ini.

Itu berarti pengunjung pantai dilarang berenang dan berjemur secara berdekatan.

"Sangat penting bahwa kita terus mengikuti rekomendasi kesehatan, kita harus tetap melakukan yang kita lakukan sekarang, mencuci tangan, menjaga jarak sosial ... bahkan di pantai," jelasnya, seperti yang dikutip dari Lonely Planet pada Rabu (15/4).

"Sampai ditemukannya vaksin, kondisi tidak akan sama seperti sebelumnya. Acara pertemuan harus dibatasi demi menjaga kesehatan."

Menurut Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO), Spanyol adalah negara yang paling banyak dikunjungi kedua di dunia, setelah Prancis.

Perpaduan yang meriah dari pantai, budaya, makanan, sejarah dan sinar matahari sepanjang tahun memikat kedatangan 83,7 juta turis mancanegara sepanjang tahun lalu.

Hingga saat ini terdapat 174.060 kasus infeksi virus corona di Spanyol. Dari jumlah tersebut sebanyak 18.255 orang telah tewas dan 67.504 orang telah sembuh.

[Gambas:Video CNN]

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER