Jakarta, CNN Indonesia -- Selama bulan
Ramadan 2020, CNNIndonesia.com menghadirkan tanya jawab seputar Islam. Kali ini,
tanya jawab berbicara soal kedudukan
tarekat dalam
Islam.TanyaBagaimana posisi tarekat dalam Islam?
JawabNarasumber: Wakil Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT NU), Dr. Phil. Syafiq Hasyim, MA
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara harfiah, 'tarekat' berarti 'jalan'. Tarekat merupakan jalan yang ditempuh berdasarkan syariat oleh seorang
thariq atau pejalan untuk menuju jalan hakikat dengan lebih memahami, mengetahui, dan mengenal Allah SWT. Syariat, tarekat, dan hakikat adalah tiga hal yang tak terpisahkan.
Dalam tradisi Islam, sesungguhnya perilaku tarekat sudah lama dipraktikkan, bahkan sejak zaman Rasulullah SAW masih hidup.
Tarekat pada masa lalu berbentuk perilaku asketis alias meninggalkan keduniawian atau zuhud. Sikap inilah yang kemudian berkembang dan dikembangkan oleh ulama masa lalu sebagai model tarekat.
Dengan tarekat ini, seorang Muslim memiliki jalan untuk menempuh dan menapaki pengetahuan akan Tuhan-nya.
Dalam sejarah Islam, tarekat menjadi bagian dari yang kita sebut sebagai sufisme atau mistisisme Islam. Di Indonesia, para pengamal tarekat banyak sekali jumlahnya. Bahkan mereka berhimpun dalam organisasi-organisasi tarekat yang ada.
Indonesia memiliki standar dan kualifikasi tentang tarekat mana yang bisa dipraktikkan. Misalnya, organisasi Nahdlatul Ulama (NU) memberikan kualifikasi dan standar tarekat mana yang bisa diikuti oleh NU. Contonya tarekat Muktabarah yang dikenal memiliki keterkaitan dan garis gineologis dari Rasulullah SAW.
Dalam dunia modern ini, tarekat menjadi hal yang mungkin diperlukan umat Muslim. Karena dengan tarekat, manusia memiliki sarana dan cara untuk kembali kepada Tuhan serta memahami dan mengenal sifat Tuhan secara mendalam.
[Gambas:Video CNN] (asr/asr)