SUDUT CERITA

Corona, Gagal Mudik, dan Telur Dadar Kesepian

CNN Indonesia
Minggu, 24 Mei 2020 19:08 WIB
Pedagang melayani pengunjung yang hendak membeli kebutuhan pokok di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dan Toko Tani Indonesia (TTI), Ragunan, Selasa, Jakarta (05/05/2020). Pasar tani yang menggelar barang kebutuhan pokok bagi warga tersebut melayani penjualan online dengan aplikasi dan offline. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan akses pangan bagi masyarakat untuk mendapatkan pangan strategis seperti, beras, gula pasir, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, cabai, sayur, dan buah dengan harga di bawah harga pasar dengan harapan dapat menstabilkan harga ditingkat eceran. CNN Indonesia/Andry Novelino
Harusnya tahun ini Yaya bisa pulang kampung setelah empat kali Lebaran di rantau. Tapi corona 'mengubah' ketupat buatan mamanya jadi telur dadar anak kos.(CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seharusnya, tahun ini adalah hari raya Idul Fitri pertama yang bisa dirayakan Yaya (26) bersama keluarga setelah empat tahun bekerja di Jakarta. Maklum sejak lulus kuliah dan merantau ke Jakarta pada 2016 lalu, perempuan Sunda itu memang tak pernah sekali pun berlebaran di kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat. 

Merayakan Idul Fitri, dari mulai cuti panjang, menikmati keseharian sederhana bersama keluarga di kampung halaman, membuat kue kering bersama Ibunya, nyekar ke makam neneknya, atau sekadar bersantap makanan khas keluarga saat merayakan lebaran yang sudah dirindukan sejak 2016 lalu. 


Yaya sudah merencanakan libur Lebaran 2020 ini sejak September 2019 lalu, jauh sebelum corona menyerang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, rencana tinggal rencana. Kenyataannya Yaya justru tertahan di kamar kos kecil miliknya yang berada di salah satu sudut Utara Jakarta. Sebenarnya sudah sejak pertengahan Maret lalu dia 'terkurung' di kamar mungilnya ini sejak pertengahan Maret ketika kantor tempat dia bekerja menerapkan sistem kerja Berdaya Dari Rumah atau Work From Home. 

"Akhirnya saya enggak bisa pulang juga karena wabah," kata Yaya mengawali ceritanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/5) malam. 

"Jadi sebelumnya memang saya enggak pernah pulang pas lebaran karena milih kerja. Udah empat kali lebaran dari 2016. Niatnya pulang tahun ini, eh malah gak bisa. Resmi ini lebaran ke-lima saya sendirian di Jakarta," kata Yaya. 



Jika kebanyakan orang tua meminta anaknya untuk segera pulang dan 'karantina' di kampung halaman, ibunya punya pemikiran lain. Sejalan dengan imbauan pemerintah untuk tidak mudik karena berisiko menyebarkan virus corona.

Ibunya memang melarang keras dia pulang setelah wabah corona dinyatakan masuk ke Indonesia. Ibunya kata Yaya, berkali-kali mengingatkan perempuan Sunda itu agar menahan diri untuk tak pulang dulu ke rumah sampai kondisi benar-benar membaik dan aman.

Setiap kali berkomunikasi via telepon seluler atau melakukan video call, Ibunya selalu berpesan agar anak bungsunya itu pulang ketika wabah berakhir. Bukan apa-apa, kata Yaya ibunya memang terbilang agak paranoid dengan virus corona ini. 

Meski bukan Lebaran pertama tanpa keluarga, rasa sepi dan rindu tetap tak terhindarkan. Tahun ke-lima ini adalah tahun yang tersulit buatnya. Apalagi kalau bukan soal kesepian.

Tahun-tahun sebelumnya, meski tanpa keluarga dan pulang kampung, dia masih bisa bekerja dan bertemu dengan kawan-kawan. Bahkan ketika bertugas, Yaya justru akan bertemu dengan teman-teman satu profesinya yang juga harus bekerja di hari raya. 



Berbeda dengan sekarang, Yaya benar-benar sendirian merayakan tahun ke limanya berlebaran di Jakarta. 

"Jadi empat kali lebaran kemarin itu enggak terlalu sedih karena kan pas kerja rame ketemu temen. Sekarang? Malah di kosan saja. Kerasa banget sendiriannya," kata dia. 

Baginya, wabah corona yang resmi dinyatakan masuk ke Indonesia per Februari lalu itu memang cukup menyiksa. Segala rencana dan aktivitas yang harusnya dijalani dan dilakukan harus dibatalkan. 

Tak hanya rencana mudik ke kampung halaman, rencana untuk hal lain pun banyak yang akhirnya ditunda hingga dibatalkan.

"Buat saya rasanya corona ini memang bener-bener bikin merana," kata Yaya. 

"Harusnya Lebaran tahun ini aku makan ketupat buatan mama, kayaknya sekarang aku malah bikin telur dadar aja sendirian di kosan," ucapnya sedih.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER