Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), Komisi X DPR RI sempat menyinggung soal
pembukaan sekolah. Namun Mendikbud Nadiem Makarim berkata keputusan pembukaan sekolah bakal berada di tangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19, meski pihaknya sudah menyiapkan skenario proses belajar mengajar di tengah pandemi.
Walau jadwalnya belum pasti, rumor pembukaan sekolah sudah merebak di masyarakat. Pakar pendidikan sekaligus guru besar Universitas Negeri Yogyakarta, Profesor Suyanto mengaku mendengar beragam informasi.
"Kabarnya sekolah yang dibuka, sekolah yang berada di kawasan yang tidak terpapar Covid-19. Tapi saya rasa itu manajemennya akan sulit dibanding belajar di rumah dan ada subsidi internet. Mungkin harus ada sistem shift, ada anak yang masuk pagi, ada yang siang, misal sekelas isinya 20 anak lalu yang masuk 10 anak,"ujar Suyanto saat dihubungi
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suyanto mengingatkan orang tua musti memastikan anak aman selama berada di sekolah, mulai dari faktor infrastruktur sampai sumber daya manusianya (SDM).
Infrastruktur ini berhubungan dengan protokol kesehatan Covid-19 seperti cuci tangan, penggunaan masker dan jaga jarak.
"Pastikan sekolah punya kamar mandi cukup, sanitasi baik, tempat cuci tangan tersedia secara proporsional sehingga cuci tangan tidak membuat anak antre berjubel. Pastikan jaga jarak terjadi di sekolah," katanya.
Guru, kata Suyanto, sebaiknya sadar untuk mengenakan masker dan menjaga jarak fisik dengan siswa.
"Guru yang biasanya menjelaskan sesuatu secara berdekatan dengan siswa sekarang enggak bisa lagi," imbuhnya.
Selebihnya, orang tua perlu membekali anak dengan perlengkapan kebersihan dan keselamatan.
Perlengkapan ini seperti
hand sanitizer (minimal 60 persen), masker dan jika perlu sabun cuci tangan.
Orang tua pun perlu mengedukasi anak tentang pentingnya cuci tangan dan memakai masker.
"Apalagi kita enggak tahu meski sekolah berada di zona hijau. Anak jajan bersentuhan dengan alat, dikhawatirkan ada kontaminasi virus," katanya.
(els/ard)
[Gambas:Video CNN]