9 Saksi Bisu Perjuangan Kaum Kulit Hitam Melawan Rasisme

CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2020 13:44 WIB
Washington DC, USA - April 12, 2015: A man photographs the Martin Luther King Jr. Memorial during spring season in West Potomac Park. The work was created by Lei Yixin and opened to the public August 22, 2011.
Monumen Martin Luther King Jr. di Washington yang masuk dalam Civil Rights Trail. (iStockphoto/Sean Pavone)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi protes menuntut keadilan atas meninggalnya George Floyd, pria kulit hitam yang tewas di tangan polisi kulit putih, Derek Chauvin, di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat (AS), masih terus berlangsung hingga pekan ini.

Ada banyak buku, film, dan lagu yang menyuarakan perjuangan kesetaraan hak kulit hitam. Begitu juga dengan keberadaan situs sejarah.

Sayangnya, pandemi virus corona masih melanda dunia, sehingga kita tidak bisa mengunjungi langsung museum dan monumen untuk mempelajari lanjut soal sejarah dan budaya kulit hitam di AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi yang penasaran dengan sejarah dan budaya kulit hitam di AS, berikut beberapa tempat yang bisa didatangi secara virtual, seperti yang dikutip dari Travel and Leisure dan berbagai sumber lainnya:

1. Civil Rights Trail

Jejak nasional ini mencakup 100 lokasi di 15 negara bagian AS, yang bakal mengedukasi turis tentang perjuangan panjang orang kulit hitam untuk mencapai persamaan hak.

Lokasi jejak nasional ini termasuk Monumen Peringatan Martin Luther King Jr. di National Mall, Washington, dan Jembatan Edmund Pettus, lokasi konfrontasi polisi selama pawai Selma di Alabama.

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

2. National Museum of African-American History and Culture

Washington, DC - December 21, 2017: Detailed scrim of Museum of African American History and Culture. Bronze colored aluminum scrim features geometric patterns based on historic iron grilles.National Museum of African-American History and Culture. (iStockphoto/Photo Italia LLC)

Diresmikan pada November 2016, museum di Washington ini adalah "satu-satunya museum nasional yang dikhususkan untuk dokumentasi kehidupan, sejarah, dan budaya Afrika-Amerika," menurut situs webnya.

Objek yang dipamerkan termasuk mobil Cadillac milik Chuck Berry, selendang doa milik Harriet Tubman, dan pernak-pernik protes dari gerakan Black Lives Matter.

Sweet Home Café di museum ikut menyajikan sejarah dan budaya Afrika-Amerika melalui sajian kulinernya.

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

3. Mississippi Civil Rights Museum dan Museum of Mississippi History

Mississippi Civil Rights Museum and Museum of Mississippi HistoryMississippi Civil Rights Museum dan Museum of Mississippi History. (Michael Barera via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-4.0))

Kedua museum ini mencoba untuk melihat secara kritis sejarah kontroversial negara bagian tersebut, khususnya selama masa puncak undang-undang pemisahan Jim Crow di abad ke-20.

Civil Rights Museum khususnya mengeksplorasi bagaimana Mississippi sering berfungsi sebagai tempat pengorganisasian utama bagi gerakan antirasisme di tahun 1960-an. Protes seperti Freedom Rides dan bentuk-bentuk perlawanan terhadap segregasi sering dimulai di Mississippi, mengingat segregasinya yang sengit.

"Museum-museum ini menceritakan kisah sejarah Mississippi dalam semua kompleksitasnya," kata Katie Blount, direktur Mississippi Department of Archives and History, yang mengoperasikan dua museum ini.

"Kami menolak lupa. Dan museum ini membantu memahami bahwa sejarah masa lalu membentuk sejarah saat ini."

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

4. Beale Street Historic District

Memphis, Tennessee, USA - September 9, 2011: A historic area of downtown Memphis, TN, Beale Street is lined with restaurants, clubs, and shops.Beale Street Historic District. (iStockphoto/DenisTangneyJr)

Kawasan di Memphis ini berfungsi sebagai inkubator awal musisi jazz, blues, dan R&B.

Louis Armstrong, B.B. King, dan Muddy Waters semuanya bermain di klub-klub terkenal di distrik ini, dan Elvis Presley menghabiskan banyak waktu di sana saat remaja, mendengarkan musik blues yang kemudian mempengaruhi gaya rockabilly-nya.

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

5. Negro Leagues Baseball Museum

Negro Leagues Baseball MuseumNegro Leagues Baseball Museum. (Richard via Wikimedia Commons (CC-BY-2.0))


Sejarawan lokal dan mantan pemain baseball membantu menciptakan museum Missouri yang didirikan pada tahun 1990 ini.

Museum ini sekarang menempati ruangan luas di sebuah gedung yang digunakan bersama dengan American Jazz Museum.

Pengunjung dapat menjelajahi foto dan pameran interaktif yang mencatat beberapa pemain baseball kulit hitam legendaris, termasuk Jackie Robinson dan Buck O'Neill.

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

6. African Meeting House

African Meeting HouseAfrican Meeting House. (www.nps.gov)


Dibangun pada awal 1800-an, tempat ibadah kecil di lingkungan Beacon Hill di Boston ini adalah salah satu gereja komunitas kulit hitam tertua di AS.

Bangunannya berfungsi sebagai gereja, sekolah, dan gedung pertemuan di mana anggota komunitas kulit Boston berorganisasi, terutama selama desakan penghapusan perbudakan di abad ke-19.

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

7. Frederick Douglass National Historical Site

Frederick Douglass National Historical SiteFrederick Douglass National Historical Site. (Walter Smalling via Wikimedia Commons (CC-PD-Mark))


Pengunjung dapat mengunjungi rumah bersejarah Douglass untuk belajar tentang kehidupan, aktivisme, dan tulisannya.

Sebagai seorang pemimpin dalam gerakan penghapusan perbudakan dan hak pilih kulit hitam, Douglass berjuang kesetaraan hak setelah melarikan diri dari perbudakan, melanjutkan untuk menulis autobiografi tentang pengalamannya.

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

8. Museum of the African Diaspora

Museum of the African DiasporaMuseum of the African Diaspora. (Caroline Culler via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0))


Museum di San Francisco ini menampilkan seni kontemporer dari seluruh diaspora Afrika. Pameran mengeksplorasi segala sesuatu dari catatan seorang budak hingga perayaan karnaval di kepulauan Karibia.

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.

9. Harriet Tubman Historical Park

Harriet Tubman Historical ParkHarriet Tubman Historical Park. (Acroterion via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-4.0))


Seorang mantan budak yang kemudian menjadi pemimpin Underground Railroad, Harriet Tubman adalah salah satu wanita paling ikonik dalam sejarah.

Tanah yang melingkupi rumahnya di New York bagian utara menjadi taman nasional pada 2017.

"Apa yang membuatnya sangat luar biasa adalah dia masih membantu orang lain meraih kebebasan setelah berhasil melarikan diri dari perbudakaan," Debra Michals, Ph.D. dan direktur studi wanita dan gender di Merrimack College.

"Ketabahan dan dedikasinya untuk kebebasan kulit hitam sangat menginspirasi."

Peta interaktifnya bisa dilihat di sini.


[Gambas:Video CNN]

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER