Jakarta, CNN Indonesia -- Fiji mengumumkan bebas virus corona pada hari Jumat (5/6), setelah pasien Covid-19 terakhir dinyatakan sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit.
Kondisi tersebut menjadi prestasi membanggakan bagi negara kecil yang berada di tengah Samudra Pasifik itu.
Sempat ada kepanikan di antara populasi Fiji yang berjumlah 930 ribu jiwa, ketika kasus virus corona pertama kali diumumkan pada pertengahan Maret.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi langkah-langkah isolasi yang ketat dan kontrol perbatasan membuat infeksi dari luar tak sempat masuk ke dalam negara, yang hingga saat ini hanya mencatat terjadinya 18 kasus virus corona tanpa kematian baru dan tanpa penularan baru.
Perdana Menteri Frank Bainimarama mengaitkan status bebas virus corona di negaranya sebagai "doa yang dijawab, kerja keras, dan keunggulan sains".
"Fiji baru saja memulangkan pasien COVID-19 terakhir kami," cuitnya di Twitter.
"Dan bahkan dengan jumlah pengujian kami yang naik dari hari ke hari, sekarang sudah 45 hari sejak kami mencatat kasus terakhir kami. Tanpa kematian, tingkat pemulihan kami adalah 100 persen."
Kepulauan Pasifik awalnya dipandang sebagai salah satu yang paling rentan terhadap virus di dunia, karena kurangnya infrastruktur dan sumber daya kesehatan serta tingginya angka penduduk yang memiliki diabetes dan penyakit jantung.
Sempat terbit juga kekhawatiran akan posisi geografis kepulauan Pasifik, yang seakan terisolasi dan bakal mengubah pulau-pulau di sekitarnya menjadi inkubator infeksi, seperti ketika epidemi campak di Samoa akhir tahun lalu yang menewaskan 83 orang, kebanyakan dari mereka bayi dan balita.
 Salah satu pantai di Kepulauan Cook. (iStockphoto/simonbradfield) |
Namun, negara-negara di kepulauan Pasifik bertindak cepat dan membuat keputusan berharga mahal dengan menutup perbatasan dan menutup bisnis pariwisata yang selama ini menopang ekonomi negara demi melindungi populasi mereka.
Akibatnya, banyak negara di kepulauan Pasifik yang belum mencatat satu pun kasus virus corona, termasuk Palau, Tonga, Kepulauan Solomon, Samoa, Kepulauan Marshall, Vanuatu, Kepulauan Cook, dan Mikronesia.
Fiji telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan "rencana perjalanan bebas karantina" dengan Australia dan Selandia Baru, negara penyumbang jumlah kunjungan turis ke Fiji.
Cooks, yang merupakan salah satu negara pertama di dunia yang menyatakan dirinya bebas virus corona pada pertengahan April, mengumumkan langka-langkah penuh pengawasan saat membuka kembali perbatasannya.
Perdana Menteri Henry Puna mengatakan bahwa penduduk dan mereka yang memiliki izin kerja yang telah berada di Selandia Baru selama 30 hari akan segera diizinkan pulang tanpa harus dikarantina, seperti yang dikutip dari Cook Islands News.
Surat kabar itu mengatakan langkah itu adalah "langkah pertama dalam membawa kembali para wisatawan".
(afp/ard)
[Gambas:Video CNN]