Jakarta, CNN Indonesia -- Periode #DiRumahAja lambat laun boleh jadi bisa mengubah gaya hidup seseorang. Kemudian kebiasaan dan perilaku hidup kurang sehat--seperti pola makan tidak seimbang juga kurang aktivitas fisik--pun diam-diam bisa membuat kolesterol naik.
Dokter Franciscus Ari, spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah Bintaro Jaya mengingatkan kondisi tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan. Terlebih, kenaikan kadar kolesterol biasanya tidak menunjukkan gejala.
"Risiko terjadinya kejadian yang fatal pun semakin meningkat. Maka itu, pemeriksaan berkala komponen lemak darah atau profil lipid menjadi hal yang penting untuk tetap dilakukan di masa pandemi ini," kata Ari melalui sebuah pernyataan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pemeriksaan berkala, Anda pun bisa melakukan modifikasi gaya hidup untuk menurunkan kadar kolesterol.
1. Aktivitas fisikMelansir dari
Healthline, aktivitas fisik mampu meningkatkan kondisi fisik, melawan obesitas, menurunkan kadar LDL (
low density lipoprotein) dan menaikkan kadar HDL (
high density lipoprotein). LDL ini kerap disebut 'kolesterol jahat', sedangkan HDL disebut 'kolesterol baik'.
Aktivitas fisik apapun bisa Anda lakukan termasuk jalan cepat, bersepeda statis atau berenang.
"Aktivitas fisik yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit dalam 4 sampai 6 kali seminggu," ujar Ari.
[Gambas:Video CNN]
2. Diet rendah kaloriAri menyarankan untuk menerapkan konsumsi diet rendah kalori yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, ikan dan daging tanpa lemak.
Sayur dan buah mengandung serat. Sedangkan biji-bijian seperti almond, walnut, hazelnut juga mete mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (
monounsaturated fat). Mengutip dari
Healthline, studi pada 10 pria melaporkan asupan lemak tak jenuh tunggal bisa menurunkan LDL dan menjaga kadar HDL.
Sedangkan ikan seperti, salmon, makarel, dan tuna mengandung omega 3 juga menurunkan LDL dan menurunkan risiko penyakit jantung.
 Ilustrasi: Ikan seperti salmon, makarel dan tuna mengandung omega 3 yang mampu menurunkan LDL atau kolesterol jahat dan menekan risiko penyakit jantung. (Foto: FoodiesFeed/Jakub Kapusnak) |
3. Perbanyak asupan serat larutUntuk menurunkan kadar kolesterol sebaiknya Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung serat larut. Anda bisa mengonsumsi alpukat, ubi jalar, brokoli, lobak, pir, wortel, apel, kacang merah, dan gandum. Melansir dari
Mayo Clinic, serat larut bisa meningkatkan penyerapan kolesterol pada aliran darah.
4. Setop merokokKebiasaan merokok kerap dituding jadi sumber masalah kesehatan tak terkecuali masalah kenaikan kadar kolesterol. Namun ini bukan isapan jempol semata. Sebuah meta-analisis pada 2009 yang terbit di
jurnal Heart menemukan kebiasaan merokok berhubungan dengan penurunan kadar HDL atau kolesterol baik dan meningkatkan kadar kolesterol total (LDL dan HDL).
"Berhenti merokok minimal 30 hari dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan," kata Ari.
 Foto: Astari Kusumawardhani Infografis Penyakit Undangan dari Merokok |
5. Kurangi konsumsi alkoholJika ingin kadar kolesterol turun, sebaiknya Anda mengurangi konsumsi alkohol. Melansir dari
WebMD, terlalu banyak konsumsi alkohol bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, menaikkan tekanan darah, berkontribusi pada obesitas dan meningkatkan kadar lemak trigliserida dalam darah.
Sebenarnya konsumsi alkohol secara moderat justru meningkatkan kadar HDL dan menurunkan risiko penyakit jantung. Alkohol mampu 'membalikkan transportasi kolesterol' yang artinya kolesterol dikeluarkan dari darah dan dinding pembuluh dan dibawa kembali ke hati. Risiko penyumbatan arteri pun berkurang. Tapi bagaimanapun, mengonsumsi alkohol terlalu banyak bakal berdampak buruk bagi kesehatan.
(els/nma)
[Gambas:Video CNN]