Membandingkan Efektivitas Masker dan Face Shield Cegah Corona

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2020 09:37 WIB
ilustrasi face shield
Ilustrasi. Masker dan face shield dianggap mampu membantu mencegah penularan Covid-19. (iStockphoto/Capuski)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masker dan face shield menjadi dua perkakas penting di masa tatanan hidup baru atau new normal. Keduanya dianggap dapat mencegah penularan infeksi virus corona penyebab Covid-19. Namun, mana yang lebih efektif di antara keduanya?

Pada dasarnya, masker dan face shield memiliki konsep untuk melindungi wajah dari kemungkinan paparan virus SARS-CoV-2. Cara ini dianggap dapat meminimalisasi risiko penularan dari orang tanpa gejala.

Sejak pandemi Covid-19 meradang, para ahli dan sederet lembaga kesehatan telah merekomendasikan penggunaan masker untuk mencegah penularan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Efektivitas Masker

N95 menjadi masker yang disebut paling ampuh mencegah paparan virus. Diikuti dengan masker bedah, penggunaan keduanya hanya direkomendasikan untuk tenaga medis. Sementara masyarakat umum-yang tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi-disebut cukup untuk mengenakan masker kain.

Namun, efektivitas masker kain juga dipertanyakan. Mengutip Prevention, sebuah makalah yang diterbitkan oleh National Academy of Sciences, Engineering, and Medicine pada awal April menemukan bahwa masker kain dapat menangkap tetesan pernapasan yang besar. Namun, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa masker kain dapat membantu mencegah paparan virus SARS-CoV-2.

Studi lain yang dilakukan sebelum pandemi juga meneliti efektivitas masker kain dalam melawan flu. Hasilnya menyimpulkan bahwa masker kain hanya bisa digunakan sebagai upaya terakhir untuk mencegah penularan.

masker kain Style Theory x Moselo Mask in Style ProjecIlustrasi. Meski tak sepenuhnya efektif, masyarakat tetap direkomendasikan untuk mengenakan masker kain. (Dok. Moselo)

Sementara masker bedah sudah teruji efektivitasnya. Permukaan masker bedah yang menutup hidung dan mulut memiliki kemampuan untuk menyerap cairan atau droplet yang keluar. Sedangkan bagian masker yang mengarah ke luar memiliki sifat anti-air sehingga cairan dari luar tak bisa masuk ke dalam.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine menemukan bahwa masker berbahan kain katun hanya dapat meningkatkan perlindungan 10-30 persen. Sementara masker bedah dapat memberikan perlindungan hingga 60-80 persen.

Meski tidak memiliki efektivitas yang sama dengan masker bedah, namun masyarakat tetap direkomendasikan untuk mengenakan masker kain. Masker kain dapat berfungsi dengan baik asal digunakan dengan cara yang tepat.

Face Shield

Face shield merupakan lapisan plastik bening berupa tameng yang dipasang pada wajah. Face shield akan menutupi seluruh wajah hingga bagian dagu, namun dengan menyisakan beberapa celah yang tetap terbuka.

Banyak ilmuwan menganggap bahwa face shield akan menjadi perkakas penting sebagai alat pelindung diri masyarakat di masa pandemi. Sebuah artikel dalam JAMA Network menyebut bahwa pelindung wajah dapat membantu mengurangi risiko Covid-19 jika dikombinasikan dengan menjaga jarak fisik, rutin mencuci tangan, dan meningkatkan tes massal di tengah masyarakat.

Face shield umum digunakan oleh tenaga medis di rumah sakit yang mengenakannya berbarengan dengan masker. Mengenakan keduanya disebut dapat memberikan perlindungan menyeluruh terhadap petugas kesehatan.

Tempat cuci mobil incarwash di Jalan Tb. Simatupang tetap mendahulukan peraturan pemerintah dengan menjaga rantai penyebaran virus Covid 19, dengan aturan ketat terhadap pelanggan dan pegawai, dengan menggunakan masker dan pelindung wajah (Face Shield) serta pelanggan tidak boleh turun dari mobil saat proses pencucian berlangsung. Jakarta.  Selasa (5/5/2020). CNN Indonesia/Andry NovelinoIlustrasi. Meski menutup seluruh wajah, namun face shield masih menyisakan beberapa celah yang tetap terbuka dan menjadi jalur masuknya partikel virus. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Namun, pelindung wajah tidak sesempurna yang dipikirkan. Sebuah penelitian yang menggunakan simulator batuk menemukan bahwa 4 persen partikel yang dihasilkan oleh batuk dapat masuk melalui bagian bawah pelindung wajah yang terbuka.

Hingga saat ini, belum ada data ilmiah yang dapat mendukung penggunaan face shield untuk masyarakat umum. Namun, ahli penyakit menular dari John Hopkins Center, Amesh A Adalja berpendapat bahwa ada beberapa kelebihan dari face shield yang membuat penggunanya lebih merasa nyaman. Misalnya saja, pengguna dapat bernapas dengan lebih lega saat menggunakan face shield dibandingkan masker.

Adalja juga berpendapat bahwa face shield memiliki potensi untuk lebih efektif daripada masker. "Orang-orang akan sulit untuk menyentuh wajah mereka saat mengenakan face shield," kata dia, mengutip Well and Good.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang mempelajari dan membandingkan efektivitas masker serta face shield dalam mencegah penularan Covid-19. Keduanya diketahui memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menjaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan tetap menjadi cara paling ampuh untuk mencegah penularan.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER