Badan Pengawas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) mewanti konsumen untuk tak menggunakan sejumlah merk hand sanitizer atau cairan pembersih tangan produksi perusahaan asal Meksiko, Eskbiochem SA. Peringatan ini lantaran hand sanitizer tersebut berpotensi mengandung metanol--salah satu jenis alkohol yang bisa membahayakan ketika diserap kulit atau dicerna.
Penelitian FDA menemukan, ada produk hand sanitizer yang bahkan sampai mengandung 81 persen metanol--yang dikenal juga sebagai alkohol kayu--dan berpotensi menimbulkan efek beracun. Dalam kadar tertentu, jenis alkohol ini bisa sampai mengakibatkan kebutaan hingga kematian jika tertelan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan FDA yang diterbitkan pekan lalu itu merupakan hasil dari uji sampel produk Lavar Gel dan CleanCare No Germ. Merk pertama mengandung 81 persen metanol dan tidak terdapat etil alkohol. Sementara merk kedua mengandung 28 persen metanol.
Menurut laporan FDA, metanol bukan jenis yang dapat digunakan sebagai bahan cairan pembersih tangan karena efek beracunnya. Konsumen yang merasa terpapar dan menggunakan hand sanitizer yang mengandung metanol harus segera menempuh langkah pengobatan.
Gejala keracunan metanol bisa berupa mual, muntah, pusing, sakit kepala, kondisi tubuh lemah, gangguan penglihatan, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem saraf, dan kehilangan kesadaran. Bahaya lain adalah, asap dari metanol juga mudah terbakar.
"Metanol dapat mendehidrasi kulit, menyebabkan kulit kering, dan dapat mengakibatkan dermatitis di daerah yang terkena. Masalah utama metanol ini adalah jika terserap kulit dan, bisa mengakibatkan tingkat keracunan dari bahan kimia tersebut," jelas dokter Michael Dannberg yang merupakan Ketua Dermatologi di Huntington Hospital di Pasadena, California seperti dikutip dari laman kesehatan Healthline.
![]() |
Ia pun menjelaskan, keracunan metanol bisa terjadi karena tertelan ataupun terhirup dan masuk ke paru-paru. Penyerapan melalui kulit menurut Michael berisiko menimbulkan masalah bagi siapapun, utamanya pada anak-anak.
Adapun sembilan merk yang telah diidentifikasi FDA merupakan produk Eskbiochem antara lain:
Lihat juga:Tips Memilih Hand Sanitizer |
FDA menyatakan pada 17 Juni 2020 atau sebelum laporan ini diluncurkan telah berusaha menghubungi Eskbiochem untuk merekomendasikan perusahaan menarik produk dari pasaran. Namun FDA menyebut, perusahaan belum juga mengambil tindakan untuk menarik atau memusnahkan produk yang berpotensi membahayakan tersebut.
Karena itu, badan pengawas makanan dan obat itu merekomendasikan konsumen untuk menghentikan penggunaan hand sanitizer merk-merk tersebut dan membuangnya ke wadah limbah berbahaya. FDA juga memperingatkan untuk tidak menyiram menuangkan produk itu ke saluran pembuangan.
![]() Infografis Yang Harus Ada di Tas untuk Mencegah Corona |
Masyarakat pun kembali diingatkan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik pada waktu-waktu tertentu. Jikapun menggunakan hand sanitizer, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan cairan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen etanol.
Hingga kini FDA belum menerima pengaduan mengenai efek samping terkait sembilan produk di atas. Karena itu lembaga tersebut juga mendorong tenaga profesional di bidang kesehatan segera melaporkan apabila menemukan pasien yang mengalami kondisi buruk--sesuai dengan gejala akibat paparan metanol.
(nma)