Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT), Arie Prasetyo, mengatakan pihaknya akan berupaya untuk mempertahankan status UNESCO Global Geopark yang disandang Kaldera Toba lantaran status tersebut divalidasi setiap empat tahun.
Jika terbukti terjadi kerusakan lingkungan atau eksploitasi alam, status membanggakan tersebut bisa saja dicabut.
"Kami gembira dengan status ini. Dari sisi kepariwisataan, tentu kami harus pertahankan status ini. Jadi bagaimana kita mengembangkan kepariwisataan dengan tetap memperhatikan ekosistem, kelestarian lingkungan, itu menjadi hal penting," katanya, seperti yang dikutip dari Antara pada Jumat (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penobatan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark juga diharapkan dapat menambah daftar destinasi wisata dan penelitian di Indonesia.
Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Hari Sungkari dalam jumpa pers daring, Jumat (10/7), mengatakan hal itu sejalan dengan tren wisata alam yang akan lebih diminati setelah pandemi COVID-19.
"Jadi dengan ditetapkannya Toba sebagai geopark UNESCO, ini poin positif yang diakui dunia dan tolong angkat ini baik-baik. Wisata alam itu nanti akan banyak menjual adventure, selain juga jadi tujuan bagi para peneliti," katanya.
Kendati demikian, Hari mengatakan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan juga tidak kalah banyak.
Salah satu yang utama, lanjut dia, yakni menjaga prinsip protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (cleanliness, health, safety, environment/CHSE).
"Kalau keindahan, saya rasa seluruh dunia sudah tahu betapa indahnya Toba. Tapi yang kita pastikan ke dunia wisata itu CHSE dipenuhi," katanya.
Hari mengatakan Kemenparekraf telah menyusun buku panduan mengenai protokol CHSE untuk bisa diterapkan di destinasi wisata dan siap melakukan sosialisasi terkait panduan tersebut.
Kaldera Toba bisa dijaga dengan baik setelah kawasan itu ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, Selasa (2/7).
Status yang disandang Kaldera Toba menambah daftar geopark Indonesia yang kini statusnya menjadi UNESCO Global Geopark lainnya, yakni, Batur, Ciletuh, Gunung Sewu, dan Rinjani.
Lihat juga:6 Objek Wisata di Sekeliling Pulau Samosir |