Sebagian orang rentan terkena stres selama masa pandemi virus corona. Tiap orang menghadapi dan mengelola stres dengan cara berbeda.
Joi Britt, pekerja sosial klinis dan terapis di DRK Beauty Healing mengungkapkan bahwa stres dapat mempengaruhi nafsu makan yang wujudnya beragam. Ada yang getol mengunyah, tapi sebaliknya, ada pula yang justru hilang nafsu makannya.
"Beberapa orang menemukan diri mereka makan berlebihan sebagai cara mengatasi rasa kewalahan, sementara yang lain menemukan diri tidak makan selama berjam-jam atau berhari-hari," kata Britt mengutip dari Vogue.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut ahli diet Marisa Moore, sebagian orang yang awalnya kehilangan nafsu makan bisa berangsur beralih menjadikan makanan sebagai penghilang stres. Penting untuk mengidentifikasi penyebab stres dan menerapkan kiat-kiat dari Britt dan Moore.
Lihat juga:Kenali Tanda-tanda Stres pada Orang Sekitar |
Bagi mereka yang mengalami stres, mengembalikan nafsu makan kerap jadi pekerjaan yang sulit. Britt mendorong untuk membuat jadwal atau mengatur alarm sebagai pengingat.
"Mulai dengan makanan yang bisa Anda toleransi dan pastikan Anda minum air secara teratur," ia menyarankan.
![]() |
Dalam memilih makanan, temukan keseimbangan antara apa yang Anda nikmati dan apa yang mudah dicerna tubuh. Moore berkata, biasanya saat cemas, kadang hilangnya nafsu makan datang bersamaan dengan mual.
Ketika mulai timbul keinginan untuk makan makanan tertentu, hindari penilaian diri secara negatif.
"Berikan diri kenyamanan. Jika Anda menginginkan makanan yang tidak biasanya dikonsumsi, berikan diri kesempatan untuk menikmatinya. Itu bisa saja yang diperlukan tubuh. Kadang makanan membawa kenangan baik, nostalgia yang membuat kita merasa lebih baik," jelas Moore.
Lihat juga:5 Manfaat Temulawak untuk Kesehatan |
Saat menyoal pengalaman makan, lingkungan benar-benar penting untuk diperhatikan. Ada baiknya mempertimbangkan makan bersama orang-orang terkasih.
Meski hanya secara virtual, ujar Moore, Anda tetap bisa makan bersama kekasih meski tidak bisa bersua. Ini bisa menimbulkan perasaan positif sehingga sedikit demi sedikit mengembalikan nafsu makan.
Walau terdengar klise, bersyukur memainkan peranan penting dalam pengalaman makan yang positif terutama saat mengalami stres. Bersyukur membantu mengangkat pikiran dan energi lebih positif.
Langkah terapi sangat disarankan untuk diambil agar Anda memperoleh dukungan dari orang di luar kerabat atau teman dekat. Britt mengatakan dengan dukungan terapis, Anda bisa belajar kemampuan dan alat baru yang bisa membantu Anda lebih baik dalam menghadapi stres
Dengan begitu, makan, tidur dan aktivitas lain pun bakal kembali normal.
(els/nma)