Pulau Mallorca di Spanyol telah menutup kantong-kantong pesta di kawasannya, setelah sekelompok orang yang mabuk terlihat berkeliaran tanpa masker, melompati mobil, dan meracau di ruas jalan.
Pihak berwenang mengatakan insiden itu menambah rasa khawatir warga lokal di tengah ancaman gelombang kedua virus corona di Spanyol.
Semua bar di kawasan Punta Ballena ditutup pada Rabu (15/7) malam, karena "sebagian besar turis Inggris di sana, dan operator bar itu sendiri" tidak mematuhi protokol kesehatan, kata juru bicara pemerintah daerah Balearic.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang mengetahui soal video yang viral di media sosial yang memperlihatkan sekitar 20 orang menari di jalanan, termasuk di atas mobil, tambah sang juru bicara.
Bar di kawasan Calle de la Cerveza, tempat sebagian besar turis Jerman berkumpul, juga ditutup.
"Jika ingin berwisata seperti ini [tak menaati aturan], jangan repot-repot datang ke Balearic," kata kepala pariwisata regional mengatakan dalam konferensi pers, seperti yang dikutip dari CNN International.
Warga setempat yang mengalami pembatasan perjalanan berbulan-bulan mengaku khawatir bahwa pengunjung yang berperilaku buruk dapat merusak pengorbanan mereka.
Spanyol menjadi salah satu negara dengan penguncian wilayah terpanjang dan paling ketat di Eropa, tetapi virus masih merajalela di penjuru negara itu, dengan lebih dari 257.400 kasus positif dan 28.413 kasus kematian, menurut angka dari Universitas Johns Hopkins.
Mengenakan masker di tempat umum sekarang diwajibkan - dengan beberapa pengecualian, seperti saat makan dan minum atau berenang - setelah undang-undang baru mulai berlaku hari Senin (13/7).
Aturan tetap berlaku bahkan dalam situasi di mana orang-orang bisa melakukan jarak sosial, dan mulai 20 Juli 2020 mereka yang diketahui tak bermasker di tempat umum menghadapi denda sebesar € 100 (sekitar Rp1,9 juta).
Pemilik tempat usaha menghadapi denda hingga € 600 ribu (sekitar Rp10 miliar) jika mereka tidak mematuhi aturan pembatasan jumlah pengunjung yang diizinkan masuk ke bar dan restoran, atau berulang kali melanggar peraturan.
Lihat juga:Tips Aman Berenang di Laut |
![]() |
Video dan gambar yang viral di media sosial dari kota-kota resor di Pulau Mallorca menunjukkan sekelompok orang bernyanyi dan menari berdekatan tanpa masker.
Satu insiden melibatkan pertemuan sekelompok orang di pesta kapal dekat Portals Nous, antara Palma de Mallorca dan Magaluf, dan kelompok kampanye lokal menerbitkan foto-foto meresahkan itu di Facebook.
Seorang juru bicara untuk Salvem Portals Nous, Bendinat i Costa d'en Blanes-Punta Portals, sebuah organisasi lokal yang bekerja untuk menjaga kualitas hidup di daerah tersebut, mengatakan bahwa insiden ini telah ditangani, dan orang-orang siap untuk menyambut wisatawan kembali ke pulau.
Mallorca tidak begitu terpengaruh oleh virus corona seperti beberapa daerah lain di Spanyol daratan, kata sang juru bicara.
Warga lokal disebutnya sangat patuh dengan aturan selama penguncian wilayah.
"Tapi itu semua bisa berubah," katanya.
"Hanya dibutuhkan beberapa orang yang mengidap Covid-19 untuk memicu lonjakan kasus baru," lanjutnya.
![]() |
Spanyol sekarang mencoba untuk memulai pariwisata, yang mewakili sekitar 12 persen dari PDB negara itu dan memberi lapangan pekerjaan ke lebih dari 13 persen penduduk Spanyol, menurut statistik pemerintah.
Di Mallorca, pemerintah setempat melakukan yang terbaik untuk mengelola "ketegangan" antara warga lokal dan wisatawan mancanegara, demi pulihnya bisnis pariwisata di sana.
Dewan kota Calvia, yang mengelola Portals Nous dan Magaluf, mengakui bahwa ada beberapa insiden dari orang yang melanggar protokol kesehatan.
Polisi setempat dan Guardia Civil bekerja untuk memastikan bahwa orang-orang taat aturan, dan pihak berwenang juga mengimbau rasa tanggung jawab pribadi orang-orang.
Dan sementara pemilik tempat usaha sangat ingin mendatangkan pengunjung kembali, ada kelemahan dari orang "yang tidak tahu bagaimana harus bersikap," kata juru bicara organisasi lokal.
"Begitu banyak orang di sini bergantung pada pariwisata untuk mencari nafkah, sesuatu harus diberikan," katanya. "Kamu tidak bisa hanya menutup sepanjang musim dan mengatakan tidak, itu saja. Ini sangat sulit."
Pada hari Selasa (14/7), layanan darurat menulis cuitan di Twitter bahwa mereka telah merespons tiga insiden di Mallorca dalam 24 jam sebelumnya, satu di sebuah tempat yang terlalu ramai dan dua lainnya terkait dengan pertemuan besar.
Mereka meminta wisatawan mancanegara untuk menghormati aturan tentang jarak sosial, seperti halnya warga lokal.
Isabel Castro, menteri administrasi publik di pemerintah daerah Kepulauan Balearic, mengatakan penegak hukum melakukan intervensi selama akhir pekan, memberikan 24 sanksi kepada mereka yang melanggar protokol kesehatan.
"Kami tidak bisa membiarkan insiden akhir pekan ini terulang," kata Castro.
"Kami tidak bisa membiarkan kesembronoan beberapa orang membahayakan kesehatan banyak orang."
Castro mengatakan, kampanye protokol kesehatan untuk pemilik tempat usaha, warga lokal, dan wisatawan mancanegara akan terus berlanjut selama sisa musim panas.
Spanyol membuka kembali perbatasannya ke sebagian besar negara Eropa pada 21 Juni 2020, dan pada 3 Juli 2020 pemerintah Inggris mengumumkan para pelancong yang kembali dari Spanyol akan dibebaskan dari masa isolasi 14 hari.