Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menambah daftar produk hand sanitizer beracun. Lebih dari 70 produk hand sanitizer itu ditemukan mengandung metanol yang berbahaya saat diserap oleh kulit.
Kini, tercatat sebanyak 77 produk hand sanitizer ditemukan mengandung metanol. Dalam kadar tertentu, jenis alkohol ini bisa mengakibatkan kebutaan hingga kematian jika tertelan.
Peringatan mengenai peredaran produk hand sanitizer beracun ini pertama kali dikeluarkan pada Juni lalu. FDA telah lebih dulu memperingatkan konsumen tentang produk hand sanitizer yang dikeluarkan Eksbiochem yang ditemukan terkontaminasi metanol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak saat itu, penarikan sukarela telah dilakukan oleh beberapa distributor.
"Semua orang harus menjaga kebersihan tangan dengan baik, yang mencakup penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol jika sabun dan air tidak tersedia. Sayangnya, ada beberapa perusahaan mengambil keuntungan dari meningkatnya penggunaan hand sanitizer selama pandemi," ujar Komisaris FDA, Stephen M Hahn, dalam situs resmi FDA.
Paparan metanol dapat menimbulkan sejumlah gejala. Mulai dari mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, hingga kematian. Orang yang mengalami gejala setelah terpapar hand sanitizer yang mengandung metanol harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Alih-alih terpaku pada penggunaan hand sanitizer, masyarakat kembali diingatkan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Cuci tangan terutama saat setelah dari kamar mandi, sebelum makan, serta setelah batuk dan bersin.
Jika sabun dan air mengalir tak tersedia, masyarakat bisa menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung 60 persen etanol.
FDA sendiri secara berkala memperbaharui daftar produk hand sanitizer yang diduga mengandung metanol dalam laman berikut.
(asr)