Tidak banyak orang tahu dan paham tentang bagaimana mencuci pakaian olahraga yang benar. Setelah mencuci berkali-kali, pakaian justru terasa melar. Kondisi tersebut bisa menghambat gerakan saat berolahraga.
Mencuci pakaian olahraga tidak sama seperti pakaian lainnya. Salah cara mencuci bisa membuat pakaian terasa tak nyaman saat digunakan.
Pada dasarnya, pakaian olahraga terbuat dari kain sintetis. Butuh perhatian khusus untuk mencucinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat mencuci pakaian jenis ini, tak jarang orang banyak melakukan kesalahan seperti berikut, mengutip berbagai sumber.
Tidak memeriksa label perawatan yang tertempel di bagian dalam pakaian terlihat sepele. Namun, hal itu bisa memengaruhi kualitas pakaian olahraga milik Anda.
"Dalam label biasanya terpasang beberapa syarat, seperti jangan menggunakan air panas, jangan menggunakan pemutih. Jadi sangat penting untuk memeriksa label terlebih dahulu, karena barang-barang ini tidak murah," kata ahli kebersihan dan penulis Clean My Space, Melissa Maker seperti dikutip dari Runners World.
Penggunaan air panas untuk pakaian olahraga dapat merusak serat nilon atau lateks.
Saat mencuci pakaian olahraga diusahakan untuk tidak terlalu banyak menggunakan deterjen, baik yang berbahan keras ataupun tidak.
Mengutip Born Tough, penggunaan deterjen terlalu banyak dapat mengurai serat kain pada pakaian. Tak hanya itu, deterjen berlebih juga memicu residu pada kain yang dapat merusak mesin dan pakaian.
Hindari penggunaan pelembut kain untuk pakaian olahraga Anda. Pelembut kain dapat menimbulkan bekas noda pada pakaian dengan bahan dasar sintesis.
Selain itu, pelembut kain dapat meninggalkan residu yang menyebabkan penyerapan keringat pada pakaian olahraga. Residu yang tertinggal juga membuat bakteri lebih mudah menempel dan mengakibatkan iritasi kulit.
Pakaian olahraga yang masih basah dibiarkan bersamaan dengan pakaian kotor lainnya menjadi kesempatan bagi si bakteri untuk tumbuh subur.
"Pakaian olahraga yang lembap akibat keringat dapat mendukung pertumbuhan bakteri. Jika dibiarkan terlalu lama dapat menimbulkan aroma tidak sedap pada pakaian," ujar ahli mikroba, Karen Welch.
Untuk mencegahnya, gantung pakaian olahraga yang masih basah hingga kering. Setelah kering, Anda baru bisa menaruhnya ke keranjang cucian bersama dengan pakaian lain yang hendak dicuci.
![]() |
Kesalahan mencuci pakaian olahraga selanjutnya adalah membiarkannya tercuci dengan pakaian yang lain. Tanpa disadari, pakaian olahraga lebih mudah sobek dan kain terasa kasar.
Untuk mencegahnya, lakukan pembersihan secara terpisah. Atau, jika dirasa terlalu repot, Anda dapat memasukkan pakaian olahraga ke dalam tas jala atau tas katun saat dicuci bersama dengan pakaian lain.
Lembar pengering biasanya digunakan untuk pakaian biasa yang basah agar cepat kering, tapi ini tidak berlaku untuk pakaian olahraga. Meski praktis, namun pakaian olahraga berbahan sintetis tak cocok untuk dikeringkan dengan cara yang sama. Pengering jenis ini hanya akan membuat pakaian olahraga terasa lebih kasar.
Mengutip Real Simple, residu juga dapat tertinggal pada mesin cuci. Biasanya, residu yang tertinggal dan menumpuk di penutup mesin cuci bisa menimbulkan bau tak sedap.
Bersihkan mesin cuci dengan cara menggosoknya menggunakan sikat atau kain pembersih dengan sabun agar bau tak sedap hilang.
(auz/asr)