Bagi sebagian orang, jerawat memang kerap bikin frustrasi. Namun tak kalah rongseng ketika jerawat-jerawat ini meninggalkan bekas.
Bekas luka terbentuk saat jerawat menembus kulit dalam dan merusak jaringan di bawahnya. Ada beberapa jenis bekas jerawat seperti, bekas luka atrofi (depresi atau ke dalam), bekas luka hipertrofik (bekas luka timbul) dan noda hitam atau perubahan warna pada titik-titik jerawat.
Sebenarnya penting untuk mengenali jenis bekas jerawat sebelum memilih perawatan yang tepat. Selain itu, pemilihan produk perawatan kulit yang tepat juga membantu proses menghilangkan bekas jerawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asam salisilat atau salicylic acid merupakan senyawa alami yang sering disematkan pada produk khusus perawatan kulit berjerawat. Melansir dari Medical News Today, salicylic acid membantu membersihkan pori-pori dari kotoran, sel kulit mati, dan kotoran lain penyebab jerawat.
Bahan satu ini juga membantu mengurangi pembengkakan dan kemerahan di area tersebut sehingga meminimalkan kemunculan jaringan parut.
Apapun jenis bekas jerawatnya, Anda bisa menggunakan salicylic acid. Namun untuk jenis kulit sensitif, sebaiknya uji terlebih dahulu pada area yang kecil sebelum mengaplikasikannya ke seluruh wajah. Kandungan asamnya bisa saja mengakibatkan kekeringan atau iritasi.
![]() Infografis Obat Jerawat Dari Jaman Ke Jaman |
Seperti salicylic acid, alpha hydroxy acids (AHAs) bisa Anda gunakan untuk semua jenis bekas jerawat. Komponen ini terdapat pada produk perawatan kulit berjerawat dan berfungsi untuk mengangkat lapisan kulit mati dan mencegah penyumbatan pori. AHAs pun membuat kenampakan bekas jerawat makin samar.
AHAs merupakan bahan eksfoliasi yang bakal mengikis lapisan luar kulit sehingga bisa membantu menyamarkan bekas jerawat terutama noda hitam. Eksfoliasi akan membuat kulit tampak lebih segar dan halus.
Asam laktat atau lactic acid yang dimaksud di sini bukan asam laktat hasil kerja keras Anda di gym. Lactic acid erat berkaitan dengan bekas luka akibat jerawat.
Melansir dari Healthline, sebuah studi kecil pada 2010 menemukan eksfoliasi dengan lactic acid tiap dua minggu sekali selama tiga bulan bisa memperbaiki tampilan kulit, mengurangi pigmentasi dan menyamarkan bekas jerawat.
Lactic acid tersedia di pasaran dalam beragam produk seperti peeling, serum atau sejenis krim. Namun Anda bisa melarutkan cuka apel sebagai lactic acid alami. Larutan cuka apel plus air ini bisa digunakan sebagai toner dan diaplikasikan pada area yang berjerawat.
Retinoid mampu mempercepat regenerasi sel kulit dan memperbaiki tekstur kulit, menyamarkan perubahan warna kulit dan bekas jerawat. Namun Anda harus selalu menggunakan tabir surya karena retinoid membuat kulit lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari.
Pilih produk yang menjadikan retinoid sebagai bahan aktifnya. Retinoid akan sangat baik bekerja pada bekas jerawat jenis atrofi atau bekas jerawat yang menembus dalam kulit (depresi).
Kendati telah mengetahui pelbagai bahan aktif untuk menghilangkan bekas jerawat, ada baiknya Anda mengkonsultasikan masalah ke dokter kulit. Identifikasi dan rekomendasi dari ahli bakal menghasilkan solusi yang lebih tepat.
(els/nma)