Hambatan Pengobatan Kanker Paru di Masa Pandemi Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2020 15:49 WIB
Masa pandemi Covid-19 menimbulkan beban ganda pada pengobatan pasien kanker paru.
Ilustrasi. Masa pandemi Covid-19 menimbulkan beban ganda pada pengobatan pasien kanker paru. (iStockphoto/Chinnapong)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 membuat sejumlah pemeriksaan medis terhambat. Pengobatan pasien kanker paru merupakan salah satu yang paling terhambat di masa Covid-19 ini. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan pandemi Covid-19 menimbulkan beban ganda pada pengobatan pasien kanker paru.

"Problem-nya sekarang ini ada virus corona. Pandemi ini jadi beban di sistem pelayanan kesehatan, terutama pelaksanaan pada pasien kanker paru. Kenapa jadi beban ganda? Karena mereka [pasien kanker paru] bisa terinfeksi juga dengan virus corona," ujar Sekretaris PDPI dokter speasilis paru Erlang Samoedro dalam Lung Talks, Rabu (26/8).

Pasien kanker termasuk dalam pasien yang berisiko tinggi tertular Covid-19 dan mengembangkan gejala yang parah. Pasalnya, pasien kanker memiliki sistem imunitas yang rendah sehingga lebih rentan terinfeksi virus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kanker paru merupakan kanker yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia, terutama pada laki-laki dan menjadi nomor tiga pada perempuan. Data dari Indonesian Cancer Information & Support Center (CISC) menunjukkan, kanker paru merupakan kanker pembunuh nomor satu dengan total 14 persen dari kematian karena kanker. Angka kematian karena kanker paru di Indonesia bahkan mencapai 88 persen.

Selain rentan terhadap virus corona, pasien kanker kini juga tak bisa menjalani pengobatan seperti biasa. Untuk mencegah penularan, pasien kini melakukan konsultasi dengan dokter secara daring. Hanya tindakan seperti kemoterapi yang dapat dilakukan dengan prosedur protokol yang ketat.

"Sekarang semua pasien harus punya kontak dokter. Memang mohon maaf, kalau WA suka dibalas terlambat karena memang banyak sekali pasien yang juga kontak di WA. Untuk kemoterapi tetap harus ke rumah sakit," kata dokter spesialis paru lainnya, Sita Laksmi Andarini.

Sita menjelaskan, tindakan untuk pasien kanker paru tidak dapat ditunda. Keterlambatan pengobatan dapat membuat sel kanker menyebar.

Agar pasien kanker paru dan kanker lainnya tetap aman menjalani perawatan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan.

1. Melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak fisik.

2. Tidak bepergian dan menghindari kerumunan.

3. Menjaga imunitas tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan olahraga yang teratur.

4. Menjaga suasana hati tetap senang dan mengelola stres.

5. Menyimpan kontak dokter untuk konsultasi secara daring.

(ptj/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER