Ritual Cukur Gimbal Festival Dieng Digelar Virtual

ANTARA | CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2020 13:30 WIB
Dieng Culture Festival (DCF) pada tahun ini akan diselenggarakan secara virtual pada 16 - 17 September 2020.
Ilustrasi. Para wisatawan saat menikmati pemandangan matahari terbit dari Bukit Sikunir, salah satu objek wisata alam andalan di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Demi menghindari penularan virus corona di antara pengunjung, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menginformasikan bahwa kegiatan Dieng Culture Festival (DCF) pada tahun ini akan diselenggarakan secara virtual pada 16 - 17 September 2020.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Banjarnegara, Agung Yusianto, menjelaskan bahwa selama gelaran DCF tersebut akan ada kegiatan yang dilakukan secara langsung namun disiarkan secara virtual demi menghindari kerumunan orang, salah satunya ritual adat pencukuran rambut gimbal.

Di lokasinya, ritual tersebut akan dilakukan dalam protokol kesehatan yang sangat ketat guna mencegah penyebaran COVID-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ritual adat pencukuran rambut gimbal di mana pada tahun ini jumlahnya ada dua anak," katanya, seperti yang dikutip dari ANTARA pada Sabtu (12/9).

"Kegiatan tersebut akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat sementara masyarakat bisa menyaksikannya melalui virtual agar tidak timbul kerumunan," lanjutnya.

Pemkab Banjarnegara memutuskan untuk tetap menyelenggarakan kegiatan Dieng Culture Festival meskipun secara virtual karena banyaknya permintaan dari masyarakat.

"Di tengah pandemi COVID-19 ini ternyata animo masyarakat untuk menyaksikan kegiatan Dieng Culture Festival masih cukup besar sehingga Pemkab Banjarnegara memutuskan untuk memfasilitasi dengan menyelenggarakannya secara virtual," katanya.

Hal itu, kata dia, menunjukkan selama ini agenda wisata tahunan tersebut mendapatkan respons yang positif dan banyak diminati oleh masyarakat.

Kendati demikian, kata dia, pihaknya tidak mungkin menyelenggarakan kegiatan tersebut secara tatap muka karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan dalam jumlah yang besar.

"Kalau diselenggarakan secara tatap muka seperti tahun-tahun sebelumnya, bisa menimbulkan kerumunan yang luar biasa besar, karena itu pilihan menyelenggarakan secara virtual kami rasa akan lebih bijaksana untuk dilakukan pada masa pandemi seperti sekarang ini," katanya.

[Gambas:Instagram]

(ard)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER