Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus melonjak. Hingga 19 September 2020, terdapat 240.687 kasus konfirmasi positif di 34 provinsi, 493 kabupaten/kota. Adapun jumlah kasus suspek sebanyak 107.863orang, kasus sembuh 174.350orang dan meninggal 9.448orang. Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 44.156 spesimendari 21.554 orang.
Merespons hal ini, Kementerian Kesehatan memastikan kesiapan fasilitas layanan kesehatan terutama rumah sakit dan laboratorium di 8 provinsi prioritas yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto juga mengatakan pihaknya terus memantau rasio hunian ruang isolasi dan ICU di rumah sakit di seluruh Indonesia, serta meninjau langsung beberapa rumah sakit di provinsi-provinsi yang mengalami lonjakan kasus COVID-19.
"Untuk saat ini ketersediaan ruang perawatan masih mencukupi. Ketersedian ruang isolasi dan ICU ini terus dilakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi dan rumah sakit untuk selalu siap menambah kapasitas ruang perawatan bagi pasien COVID-19 bila terjadi lonjakan kasus di daerahnya," kata Terawan.
Adapun berdasarkan data RS Online per tanggal 17 September 2020 dan hasil peninjauan kelapangan, untuk rasio pasien yang dirawat dengan keterisian ruang isolasi dan ICU di Indonesia sebanyak 39,8%. Sedangkan ratio keterpakaian untuk RS Rujukan COVID-19 di Jakarta 78%, Jawa Barat 51%, Jawa Tengah 36%, Jawa Timur 45%, Banten 75%, Bali 63%, Sulawesi Selatan 22%, Sumatera Utara 42%.
Dalam upaya mengurangi angka positif pasien COVID-19 dan meningkatkan angka penyembuhan serta menekan angka kematian karena COVID-19, Kementerian Kesehatan juga membentuk Tim Taskforce yang melakukan kunjungan serentak ke-9 Provinsi di Indonesia sejak 16 Agustus lalu.
Adapun ke-9 provinsi tersebut yakni, Papua, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Barat dan DKI Jakarta.Di daerah, tim bekerja memberikan asistensi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Tim juga memberikan bantuan dari pusat berupa ventilator, APD, dan alat kesehatan lainnya kepada fasilitaskesehatan di daerah.
Terawan juga mengimbau agar setiap daerah menunjuk rumah sakit yang khusus merawat COVID-19. Bila sangat dibutuhkan, daerah juga bisa membangun RS Lapangan/RS Darurat untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan untuk mengurangi beban perawatan di RS Rujukan COVID-19.
Selain rumah sakit, Kemenkes memastikan kesiapan 343 laboratorium pemeriksa COVID-19 yang tersebar di 34 provinsi. Di 8 Provinsi prioritas, terdapat 223 Laboratorium pemeriksa COVID-19 (65 % dari jumlah semua Laboratorium), antara lain DKI (52 Lab), Jawa Barat (39 Lab), Jawa Tengah (23 Lab), Jawa Timur (49 Lab), Sumatera Utara (15 Lab), Sulawesi Selatan (19 Lab), Kalimantan Selatan (11 Lab), dan Papua (10 Lab). Adapun rata-rata pemeriksaan spesimen per hari di 8 provinsi tersebut sebanyak 26.722.
Kemenkes Jamin Ketersediaan Obat
Salah satu bagian dari penguatan upaya testing, tracing, & treatment adalah penatalaksanaan kasus COVID-19 sesuai protokol terapi yang ditetapkan. Dalam hal ini, Kemenkes menjamin ketersediaan obat penanganan COVID-19 bagi masyarakat, terutama di 8 provinsi prioritas.
Hingga 13 September 2020, Kemenkes telah mendistribusikan obat penanganan COVID-19 ke 8 provinsi prioritas, dengan total lebih dari 1,4 juta kapsul Oseltamivir, 536 ribu tablet Klorokuin, dan obat lainnya. Distribusi ini dilakukan melalui Dinkes Provinsi dan RS penanganan COVID-19 guna menjamin tersedianya obat secara tepat waktu di lokasi tersebut.
Tak hanya itu, Kemenkes telah menyiapkan buffer stok obat penanganan COVID-19 yang dapat segera dimobilisasi sesuai kebutuhan di 8 provinsi prioritas. Hal ini bertujuan untuk mendukung penanganan COVID-19 di seluruh Indonesia, terutama di 8 provinsi prioritas.
Sebagai informasi, saat ini terdapat 10 provinsi dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan.
(***/***)