Selama masa pandemi virus corona ini, selain berkebun, sebagian orang juga mengeksplorasi hobi merawat ikan hias. Ada beberapa ikan hias yang mudah dipelihara menurut para ahli perikanan, dan karena itu cocok untuk para pemula.
Dosen IPB University dari Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya Sekolah Vokasi, Wida Lesmanawati menuturkan memilih ikan hias yang mudah dipelihara adalah salah satu tips merawat bagi para pemula.
"Ketika memelihara ikan, kita perlu mengetahui karakteristik dari ikan yang dipelihara. Ikan guppy, platy, molly, neon tetra, corydoras, koki dan cupang merupakan jenis ikan hias air tawar yang banyak digemari karena keindahan warna, bentuk sirip atau bentuk tubuhnya yang unik," ungkap Wida melalui keterangan tertulis seperti dikutip Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan tertulis dari pada ahli di antaranya Dian Eka Ramadhani, Amalia Putri Firdausi, Giri Maruto Darmawangsa, dan termasuk Wida Lesmanawati, menjabarkan tips sederhana bagi mereka yang berencana memelihara ikan hias.
Anda disarankan untuk memilih jenis ikan hias air tawar yang mudah dipelihara dan tidak membutuhkan perlakukan khusus. Ikan yang dipelihara di akuarium hias dapat berbeda jenis ataupun satu jenis saja, bergantung karakteristik ikan.
Para ahli menyarankan Anda untuk memilih ikan yang memiliki toleransi kuat dan bandel menghadapi perubahan kualitas air. Volume air di akuarium hias umumnya sedikit, sekitar 1-5 liter sehingga kualitas air cenderung cepat berubah.
Pilih ikan yang tidak membutuhkan tambahan oksigen atau aerasi. Sebab pemberian aerator, selain menambah biaya juga kurang cocok untuk akuarium hias sederhana yang berukuran kecil.
Soal makanan ini juga jadi pertimbangan. Anda direkomendasikan memilih ikan yang memiliki respons baik terhadap pakan pelet lantaran pakan inilah yang umumnya selalu tersedia, mudah didapat dan gampang disimpan dibanding pakan alami.
Anda disarankan untuk memilih ikan dengan harga yang terjangkau dan mudah diperoleh di toko-toko ikan hias terdekat. Sehingga jika sewaktu-waktu mati, Anda bisa lekas menggantinya.
Para ahli di bidang perikanan menuturkan, biasanya kematian ikan hias seringkali dialami pada pemeliharaan tahap pemula.
Para ahli menyarankan para pehobi pemula sebaikanya merawat ikan hias yang mudah dipelihara dan tidak membutuhkan perlakuan khusus. Ikan guppy, platy, molly, neon tetra, corydas, koki dan cupang termasuk di antaranya.
Pada ikan hias, ikan jantan umumnya memiliki bentuk tubuh dan warna yang lebih indah dibandingkan ikan betina, sehingga ikan hias jantan lebih banyak diperjualbelikan. Ikan guppy, platy dan molly dapat dipelihara bersama ikan dengan karakter serupa.
Ikan guppy, platy dan molly memiliki strain yang cukup banyak baik lokal, impor, maupun dari hasil persilangan. Karena itu harganya pun bervariasi mulai dari ribuan hingga puluhan ribu rupiah per ekor, bergantung strain.
Ketiga jenis ikan tersebut berenang di kolom perairan serta berukuran relatif kecil atau sekitar 2-3 centimeter, sehingga dapat dipelihara pada wadah yang tinggi dengan dasar sempit.
Neon tetra yang memiliki nama latin Paracheirodon innesi termasuk ikan berukuran kecil dengan corak warna biru menyala dan garis merah di pertengahan tubuhnya. Ikan ini suka berenang secara schooling (berkelompok).
Ikan hias jenis ini termasuk yang tidak agresif dan menghabiskan sebagian besar waktunya di kolom perairan, sehingga cocok dipelihara bersama dengan ikan kecil lain seperti guppy, platy dan molly atau ikan yang menempati dasar perairan seperti corydoras.
Menariknya, ketika mereka sakit atau merasa terancam maka warna merah atau birunya dapat menjadi pudar. Jadi jangan sampai ikan kesayangan Anda ini dibiarkan stres atau sakit.
Ikan Mas Koki atau Carassius auratus tergolong mudah dan dapat dipelihara sendirian maupun bersamaan dengan jenis ikan lainnya. Dalam 3-5 liter air dapat dipelihara ikan mas koki sebanyak 1 ekor ukuran 4-5 cm, jika lebih dari itu diperlukan tambahan oksigen dari aerator.
Ikan ini sangat responsif terhadap pakan pelet, namun lebih sering mengeluarkan feses sehingga air pemeliharan pun akan lebih cepat kotor dan harus lebih sering ganti air.
![]() Two Siamese fighting fish also known as Plakad or Betta fish swim in adjasent aquariums at the International Plakad Competition in Bangkok on September 6, 2020. (Photo by Mladen ANTONOV / AFP) |
Ikan cupang atau Betta sp. ini lebih cocok dipelihara sendirian. Ikan ini memiliki variasi bentuk sirip seperti serit (crown tail), half moon, plakat, dan slayer.
Hal tersebut sangat menentukan nilai estetika dan ekonomis ikan cupang. Semakin unik bentuk dan warnanya, harganya pun semakin tinggi.
Pemeliharaan ikan cupang sendiri tergolong mudah, karena umumnya ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan lingkungan. Ikan cupang juga termasuk ikan yang sangat responsif terhadap pakan pelet.