Studi mengenai hubungan antara golongan darah dengan risiko terkena Covid-19, semakin banyak. Kian banyak pula bukti yang menunjukkan bahwa golongan darah dapat berperan mempengaruhi tingkat kerentanan infeksi virus corona atau mengembangkan komplikasi yang dapat mengancam jiwa pasien.
Namun, bukan berarti golongan darah tertentu lantas bisa lebih kebal atau terlindungi sedangkan pemilik golongan darah yang lain akan lebih berbahaya. Bukan serta merta seperti itu.
Bukti yang didapat dari studi tersebut justru dapat memancing lebih banyak pertanyaan lain ketimbang jawaban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu pekan ini, dua studi mengenai topik tersebut baru saja diterbitkan di jurnal Blood Advances--sebuah publikasi dari American Society of Hematology.
Studi pertama yang dikerjakan para peneliti di Denmark memeriksa kembali data 473.654 orang yang diuji Covid-19 sepanjang Februari hingga Juli. Sebagian besar hasilnya negatif, hanya 7.422 tes yang kembali positif.
Para peneliti menemukan, golongan darah menjadi faktor pembeda yang menonjol antara kedua kelompok tersebut.
"Golongan darah O secara signifikan dikaitkan dengan penurunan kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2," tulis peneliti.
Sebanyak 38,4 persen dari total pasien positif tersebut merupakan orang bergolongan darah O. Sedangkan 44,4 persen pasien positif merupakan orang dengan golongan darah A.
Hasil tersebut diartikan bahwa, pemilik golongan darah O tampaknya lebih kecil kemungkinannya terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Akan tetapi temuan ini terbatas lantaran dari mereka yang dites, ketersediaan informasi golongan darah hanya 62 persen.
Karena itu penting pula untuk mencatat bahwa orang dengan golongan darah O tak menutup kemungkinan juga bisa terinfeksi.
"Studi ini menyarankan, jika Anda memiliki tipe O, Anda memiliki risiko yang sedikit lebih rendah. Tetapi penurunan ini kecil," tutur dokter Roy Silverstein, Ketua Kedokteran di Medical College of Wisconsin.
![]() Infografis Berkenalan dengan Golongan Darah Manusia |
Silverstein yang juga mantan Presiden American Society of Hematology ini menambahkan, penurunan faktor kerentanan berdasar golongan darah tidak sama dengan 0 persen risiko. Dan lagi, temuan penelitian baru ini juga tak akan mengubah cara dokter menangani pasien Covid-19.
"Mereka tidak akan membedakan perlakuan antara seseorang yang datang ke rumah sakit dengan tipe darah O, dengan pasien yang golongan darahnya tipe A. Perbedaan ini tidak terlalu besar," sambung dia lagi.
Kendati begitu, studi kedua--dengan skala lebih kecil--tampaknya mendukung temuan studi pertama. Dalam penelitian ini, para ahli dari Kanada menganalisis data pada 95 pasien Covid-19 di Vancouver, antara Februari hingga April. Kondisinya cukup sakit hingga harus dirawat di unit perawatan intensif.
Studi menemukan, pasien dengan golongan darah A atau AB membutuhkan peralatan khusus dan perawatan yang lebih lama di ICU. Mereka mengambil proporsi 84 persen dari total pasien Covid-19.
"Proporsi pasien Covid-19 yang lebih tinggi dengan golongan darah A atau AB, membutuhkan ventilasi mekanik dan memiliki masa tinggal di ICU lebih lama dibandingkan dengan pasien bergolongan darah O atau B," tulis peneliti.
Sedangkan orang yang bergolongan darah O atau B mengambil porsi 16 persen dari total pasien.
Tipe A dan AB menurut studi, cenderung lebih membutuhkan jenis dialisis yang membantu ginjal menyaring darah tanpa terlalu banyak tekanan pada jantung.
Mypinder Sekhon, seorang dokter perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Vancouver dan salah satu penulis studi Kanada mengatakan, perbedaan itu bisa dijabarkan dengan penjelasan bahwa orang bergolongan darah O memiliki lebih sedikit faktor pembekuan yang membuat mereka kurang rentan terhadap masalah koagulasi dalam darah.
Diketahui bahwa, penggumpalan darah menjadi pendorong utama tingkat keparahan pasien Covid-19.
Penjelasan lain yang mungkin adalah pelibatan antigen golongan darah dan pengaruhnya terhadap produksi antibodi melawan infeksi. Atau bisa juga, dikaitkan dengan gen yang berhubungan dengan golongan darah dan pengaruhnya terhadap reseptor sistem kekebalan.
"Temuan dari dua studi baru ini memberikan bukti yang lebih konvergen bahwa golongan darah mungkin berperan dalam kerentanan seseorang terhadap infeksi Covid-19 dan peluang mereka terkena serangan Covid-19 yang parah," tutur Amesh Adalja, peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins di Baltimore, yang tidak terlibat dalam studi tersebut, dikutip dari CNN.
Meskipun ada beberapa teori, para peneliti belum mengetahui mekanisme apa yang dapat menjelaskan hubungan antara golongan darah yang berbeda dan Covid-19.
Peneliti menekankan, studi tersebut hanya menjabarkan mengenai hubungan antara golongan darah dengan tingkat infeksi Covid-19, bukan soal sebab dan akibatnya.
Dan lagi, hubungan antara golongan darah dan tingkat keparahan sebuah penyakit untuk sementara ini memang tidak pernah ditemukan. Misalnya, apakah orang dengan golongan darah O akan cenderung lebih sakit akibat kolera dibandingkan pemilik golongan darah lain. Kolera, adalah infeksi yang mempengaruhi usus kecil.
Silverstein mengibaratkan penelitian baru tersebut sebagai, "obrolan menarik di tengah pesta koktail".
"Mungkin dengan studi lebih lanjut, ini bisa mengarah pada pendekatan baru untuk pencegahan ataupun terapi. Tapi saat ini, tidak ada alasan untuk berpikir bahwa jika Anda bergolongan darah O, Anda akan terlindungi dari Covid-19," dia menegaskan.
Senada diungkapkan Sekhon yang juga merupakan asisten profesor klinis di Divisi Pengobatan Perawatan Kritis dan Departemen Kedokteran di Universitas Inggris, Colombia.
"Saya tidak berpikir ini menggantikan faktor risiko keparahan lain seperti usia dan penyakit penyerta (komorbid) dan sebagainya," tutur Sekhon yang merupakan peneliti untuk studi di Kanada.
"Jika salah satu bergolongan darah A, Anda tidak perlu panik. Dan jika Anda bergolongan darah O, tak berarti Anda bebas pergi ke pub dan bar," tambah dia lagi.
Adapun peringatan penting yang perlu dipertimbangkan dari penelitian baru tersebut bahwa, tidak ada indikasi golongan darah apapun benar-benar bisa membuat pasien kebal atau terlindungi dari virus corona maupun, membuat tingkat keparahan pasien Covid-19 jadi lebih tinggi.
Pejabat kesehatan masyarakat pun mewanti setiap orang dengan golongan darah apapun untuk melakukan tindakan pencegahan yang sama. Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan benar.
(nma)