Bagi sebagian orang, kehadiran anak membuat pola kehidupan seks berubah. Tidak hanya anak, pandemi Covid-19 pun tak pelak menambah stressor.
Terapis seks, Nan Wise mengatakan bahwa wajar mengalami kesulitan kembali pada seks yang menggairahkan dan menggebu seperti dulu.
"Sangat umum bagi orang tua dan ibu khususnya, untuk mengalami hibernasi seksual atau suatu periode di mana diri erotis tertidur dan seks menjadi hal terakhir dalam pikiran mereka. Ini bersifat sementara dan dapat dinavigasi dengan terampil," kata Wise kepada Glamour.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Etika Membahas Kehidupan Seks pada Teman |
Periode pengasuhan anak meningkatkan hormon oksitosin dan prolaktin sehingga ada perhatian tercurah untuk buah hati. Sebaliknya, hormon estrogen dan testosteron menurun sehingga libido teredam.
Tidak perlu panik, sebab ada beberapa cara untuk menjaga kehidupan seks setelah memiliki anak.
Wise mengatakan untuk lebih menerima diri saat Anda memang dalam kondisi nafsu seks rendah. Ada rasa lelah, stres dan kadang ketegangan saat merawat anak sehingga kehidupan seks berubah.
Berikan diri kelonggaran untuk melalui fase ini. Saat diri terbebas maka ada energi untuk lebih mendorong rasa ingin tahu dan membangkitkan kreativitas.
Pada pria, keinginan aktif menggambarkan hasrat dan rangsangan seksual. Sedangkan pada wanita, hasrat lebih responsif dan tersembunyi sehingga bisa dimulai dari rayuan romantis atau rangsangan fisik.
Pahami kedua prinsip ini sehingga eksplorasi Anda akan hasrat seksual bisa meluas.
Terlalu banyak konotasi negatif dikaitkan dengan film biru. Padahal, sebuah penelitian menunjukkan saat wanita menonton film biru bersama pasangannya, kepuasan seksual meningkat.
Kepuasan seksual adalah prediktor besar dari kepuasan perkawinan. Eksplorasi konten pornografi bisa digunakan untuk saling membangkitkan hasrat seks.
Lihat juga:5 Manfaat Hubungan Seks di Usia Tua |
"Dalam pengalaman saya, salah satu kendala terbesar yang dialami pasangan adalah komunikasi jujur dan mendalam tentang masalah, kesulitan atau ketakutan, berhenti," kata Wise.
Pasangan mesti kembali belajar untuk mengkomunikasikan masalah, tetap terhubung sehingga potensi seksual tetap terawat. Komunikasi yang harus dimiliki yakni kemampuan sebagai pendengar aktif dan mendalam.
Salah satu alat terbaik untuk melatih energi erotis adalah latihan napas. Latihan napas terutama dalam yoga juga melibatkan dasar panggul.
Kesenangan memang tidak selalu berawal dari kamar tidur. Baiknya penuhi kebutuhan emosional otak seperti dengan melakukan hobi, berada di alam, berjemur juga bermain dengan pasangan. Memasak menu favorit bersama juga menumbuhkan kesenangan.
Seks tidak hanya soal sentuhan kulit dengan kulit, penetrasi juga orgasme. Seks berkaitan dengan banyak hal terutama yang menimbulkan rasa nyaman dan enak buat tubuh. Biarkan definisi seks Anda dan pasangan berkembang.
"Misalnya memberi dan menerima sentuhan memang terasa nikmat, entah itu berakhir dengan aktivitas seksual atau tidak," kata Wise.
(els/agn)