Mengenal Sesajen di Bali yang Sering Dikaitkan Mitos Mistis

CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2020 16:50 WIB
Sesajen di Bali merupakan bentuk doa umat Hindu kepada Tuhannya, sehingga kita jangan sampai dengan sengaja merusaknya.
Sesajen di Bali. (iStockphoto/Kerrick)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejak keluar pintu Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, turis bisa melihat sesajen yang ditempatkan di sudut ruangan.

Hingga di depan minimarket, sesajen dengan warna dan wangi yang khas itu juga masih terlihat.

Banyak yang menyambungkan eksistensi sesajen dengan hal mistis, misalnya orang yang dengan sengaja menginjaknya atau melindasnya pasti mendapat celaka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di luar mitos mistisnya, sesajen ialah cara masyarakat Bali yang mayoritas memeluk agama Hindu untuk mengucap syukur pada penciptanya.

Sesajen yang sering ditemui di depan rumah atau di tepi jalan jalan disebut canang sari. Ukurannya paling kecil di antara jenis sesajen lainnya yang dibuat pemeluk Hindu di Bali.

Menempatkan canang sari setiap pagi bermakna ucapan terima kasih mereka kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Persembahan ini juga berarti berserah diri atas materi dan waktu kepada Yang Maha Kuasa.

Mengutip Kintamani.id, canang sari terdiri dari daun janur untuk wadah segi empat sebagai simbol kekuatan Ardha Candra atau bulan, dan porosan (isian) berupa pinang, sirih, daun janur, serta kapur sebagai simbol Tridharma Hindu Bali, yakni Dewa Brahma, Dewa Wisnu, serta Dewa Siwa.

Kemudian canang sari juga diisi dengan irisan tebu, pisang, dan kue-kue khas Bali.

BALI, INDONESIA – 4 DESEMBER: Seekor pria merapikan sesajen di tepi jalanan Ubud, Bali, yang kini lengang pada 4 Desember 2017. Badan Pusat Statistik menyatakan, kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar pada November 2017 turun 16 persen dari bulan sebelumnya, dikarenakan aktivitas vulkanik Gunung Agung.  ( Mahendra Moonstar - Anadolu Agency )Seorang pria meletakkan sesajen di tepi jalanan Ubud, Bali. (Anadolu Agency/Mahendra Moonstar)

Lalu ada sampaian urasari yang berbentuk bulat untuk tempat meletakkan bunga.

Bunga yang menjadi bahan canang sari harus segar dan harum, sebagai simbol ketulusan dan kesucian. Tak ketinggalan bunga yang dibentuk rampai, sebagai simbol kebijaksanaan.

Pemeluk agama Hindu membuat dan menempatkan canang sari setiap hari. Kalau ditempatkan di pinggir jalan, berarti yang meletakkan berharap orang-orang yang melintas diberikan keselamatan dalam hidupnya.

Banyak mitos yang beredar soal menginjak sesajen di Bali bakal mendatangkan celaka. Yang pasti dan perlu diingat, sesajen di Bali merupakan bentuk doa umat Hindu kepada Tuhannya, sehingga kita jangan sampai dengan sengaja merusaknya.



[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER