Studi: Udara Panas Bikin Bumil Alami Kehamilan yang Buruk

CNN Indonesia
Jumat, 04 Des 2020 00:27 WIB
Penelitian terbaru menyebut bahwa udara yang panas bisa membuat ibu hamil mengalami kehamilan yang buruk, prematur, sampai kelahiran mati.
Penelitian terbaru menyebut bahwa udara yang panas bisa membuat ibu hamil mengalami kehamilan yang buruk, prematur, sampai kelahiran mati. (StockSnap/Freestocks.org)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suhu udara yang tinggi serta gelombang panas yang tak cuma berakibat pada udara yang membuat Anda semakin gerah. Tak cuma itu, suhu udara yang panas ternyata juga membuat perempuan mengalami kehamilan yang buruk.

Menurut penelitian yang dimuat dari Jurnal BMJ pada 4 November 2020 lalu, perempuan yang terpapar panas bisa mengalami kelahiran prematur, mengalami berat badan lahir rendah atau lahir mati.

Peneliti Matthew Chersich dan tim peneliti lainnya telah melakukan penelitian ini untuk mencari tahu apakah hasil kehamilan dapat dikaitkan dengan cuaca panas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ulasan ini menunjukkan bahwa paparan suhu tinggi mungkin terkait dengan hasil kelahiran, dengan bukti yang paling konsisten dan ukuran efek terbesar untuk kelahiran prematur dan lahir mati," tulis peneliti.

Mengutip The Asian Parents, Chersich dan timnya mempelajari 70 penelitian di 27 negara yang menemukan hubungan antara suhu tinggi dan hasil kehamilan yang buruk. Hasil penelitian mereka menunjukkan suhu lingkungan yang panas memiliki efek buruk pada kehamilan seperti kelahiran prematur, lahir mati dan berat badan lahir rendah.

Para peneliti memperhitungkan bahwa 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun - penyebab utama kematian di kalangan anak di bawah usia 5 tahun - seperti dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari 47 studi yang dinilai, 40 melaporkan bahwa kelahiran prematur lebih sering terjadi selama hari-hari panas. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1 derajat C suhu cuaca, kemungkinan kelahiran prematur meningkat 5 persen dan bahkan mencapai 16 persen selama hari-hari yang diterpa gelombang panas.

Selain itu, studi tersebut juga menunjukkan bahwa wanita hamil di negara berpenghasilan rendah dan menengah paling berisiko terkena dampak buruk cuaca panas pada kehamilan akibat paparan panas mereka.

Penelitian juga mengungkapkan bahwa setiap kenaikan suhu 1 derajat celcius, risiko lahir mati juga meningkat 5 persen.

Sementara itu, hanya sedikit pengaruh hari-hari panas yang terlihat pada berat badan anak.

"Bahkan penurunan kecil dalam berat badan saat lahir dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat karena paparan suhu tinggi adalah hal biasa dan meningkat," tulis peneliti.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER