Studi terbaru menunjukkan, semakin banyak perempuan, perokok, dan orang yang obesitas mengalami gangguan tidur seperti insomnia dan tidur yang tidak berkualitas dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Studi yang baru saja dipublikasikan di jurnal Nature Human ini meneliti kebiasaan tidur lebih dari satu juta orang dewasa dan anak-anak di tiga negara yakni Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.
Penelitian ini menemukan, semakin banyak perempuan yang mengalami insomnia daripada laki-laki, terutama di masa pubertas. Menurut peneliti, hormon perempuan dan sejumlah faktor sosial seperti stres dan pola asuh merupakan sejumlah alasan yang menyebabkan perempuan sulit tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:5 Cara Mengatur Ulang Pola Tidur Berantakan |
Selain itu, studi ini juga mendapati perempuan lebih banyak mengonsumsi obat tidur daripada laki-laki.
Selain pada perempuan, orang yang merokok lebih mungkin mengalami tidur yang tidak berkualitas dibandingkan yang bukan perokok.
Begitu pula dengan orang yang obesitas lebih mungkin mengalami gangguan tidur daripada orang dengan berat badan ideal.
Selain itu, lebih dari 50 persen anak berusia 14 dan 17 tahun tidur kurang dari 8-10 jam sebagaimana yang direkomendasikan tiap malam.
Namun, dikutip dari CNN, studi ini memiliki sejumlah batasan karena tidak membandingkan kualitas tidur dengan kondisi kesehatan lain seperti sleep apnea, penyakit kronis, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
(ptj/asr)