11 Fakta Unik Garam, dari Kesehatan sampai Takhayul

CNN Indonesia
Minggu, 29 Nov 2020 19:09 WIB
Berikut belasan fakta mengenai garam yang lebih dari bumbu penyedap masakan.
Garam. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

6. Garam tidak hanya untuk makanan

Anda mungkin berasumsi bahwa penggunaan garam nomor satu adalah untuk produksi makanan. Ternyata asumsi ini keliru.

Ada banyak kegunaan garam, mulai dari menghilangkan es dari trotoar di musim dingin, hingga membuat alkali, membuat lilin, sabun, dan pembersih saluran toilet.

Menurut Informasi Mineral Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pertanian dan pengolahan makanan hanya bertanggung jawab atas 3 persen dari semua penggunaan garam pada tahun 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggunaan garam nomor satu sebetulnya untuk melelehkan es di jalan raya, sekitar 43 persen garam setiap tahunnya digunakan untuk ini.

7. Garam pernah digunakan sebagai mata uang

Garam pernah digunakan sebagai mata uang pada zaman kuno. Di Roma Kuno, tentara sering dibayar dengan garam, atau diberi tunjangan untuk membeli garam.

Kata 'gaji' dalam bahasa inggris 'sallary' juga berasal dari kata latin untuk garam 'sal'.

Menurut artikel tahun 1962 di Journal de la Société des Africanistes, orang Etiopia selama satu setengah milenium menggunakan garam sebagai alat tukar.

Dengan menggunakan kapak, garam dipotong menjadi balok-balok besar yang disebut amoledan kemudian dibawa oleh karavan keledai ke seluruh negeri. Jika sebuah blok pecah dalam perjalanan, maka garam itu kehilangan nilainya.

Praktik ini berlanjut hingga abad ke-20 di beberapa daerah terpencil. Bahkan saat ini, Maldon Salt Company menyarankan untuk membawa sebungkus garam ke Etiopia.

8. Menumpahkan garam artinya nasib buruk

Saking berharganya garam di zaman kuno, ada takhayul yang beredar bahwa menumpahkan garam bisa jadi pertanda nasib buruk. Sebabnya, harga garam yang sangat mahal sehingga siapapun yang menyia-nyiakan garam dicap sebagai nasib buruk.

Selain itu, lukisan Leonardo da Vinci 'Perjamuan Terakhir' juga ikut menjadi alasan menumpahkan garam dikaitkan dengan nasib buruk.

Dalam lukisan tersebut, terlihat wadah berisi garam yang tumpah di siku Yudas Iscariot. Karena sangat dekat dengan lengannya, orang dapat berasumsi bahwa Yudas secara tidak sengaja menjatuhkan garam itu pada saat makan malam.

Alkitab menggambarkan bagaimana Yudas terus mengkhianati Yesus setelah makan malam ini, sehingga menumpahkan garam dikaitkan dengan ketidakjujuran, pengkhianatan, dan nasib buruk.

9. Senapan garam pembunuh lalat

Lalat di meja makan memang menyebalkan. Namun, dengan senapan Bug-A-Salt milik Lorenzo Maggiore masalah itu bisa teratasi. Pistol menggunakan garam meja biasa sebagai amunisi, menyemprotkan butiran garam dengan cepat untuk mengusir lalat dari meja ruang makan.

Pada 2018 perusahaan mencapai pendapatan sebesar 27 juta dolar AS karena penemuan ini.

10. New York batasi penggunaan garam

The New York Times melaporkan pada 2010 bahwa walikota New York saat itu Michael Bloomberg meluncurkan National Salt Reduction Initiative (NSRI).

Program ini meminta perusahaan untuk mengurangi kandungan natrium dalam makanan mereka sebesar 25 persen selama lima tahun, secara bertahap menghilangkan garam sehingga perubahan rasa tidak terlalu terasa oleh konsumen.

Pada 2016, Departemen Kesehatan Kota New York melaporkan bahwa program tersebut berhasil mengurangi kadar natrium sekitar 7 persen dalam sampel makanan kemasan terlaris. Keberhasilan tersebut menghasilkan kampanye baru yang bertujuan untuk mendidik masyarakat dengan ikon peringatan natrium.

11. Garam membawa keberuntungan

Menurut Bright Side, menuangkan garam di sudut rumah bisa membawa keberuntungan, kedamaian, dan kemakmuran.

Caranya adalah dengan berdiri di tengah kamar dengan segenggam garam, dan menyebarkannya di sudut ruangan dengan gerakan searah jarum jam. Hal itu dipercaya bisa mengusir energi negatif di rumah anda.

Selain itu, banyak juga agama yang menggunakan garam sebagai simbol untuk pemurnian atau mengusir roh-roh jahat.

Dalam tradisi Buddha, garam digunakan untuk mengusir roh jahat, mereka membuang garam ke atas bahu setelah pemakaman untuk memastikan roh jahat tidak mengikuti.

Agama Shinto juga menggunakan garam untuk memurnikan suatu daerah, itulah sebabnya garam dilemparkan ke tengah ring sebelum pertandingan gulat sumo, tujuannya untuk menghilangkan roh jahat.

(mln/ard)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER