Menjadi Saksi Keajaiban Laut dan Langit Raja Ampat

Kemenparekraf | CNN Indonesia
Minggu, 06 Des 2020 12:20 WIB
Bicara soal wisata bahari #DiIndonesiaAja, rasanya Raja Ampat belum tergantikan dengan dive center yang tersebar di seluruh penjuru.
Bicara soal wisata bahari #DiIndonesiaAja, rasanya Raja Ampat belum tergantikan dengan dive center yang tersebar di seluruh penjuru. (Foto: CNN Indonesia TV)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jalur paling mudah untuk mencapai Raja Ampat adalah lewat Sorong, Papua Barat. Dari pesawat terbang, wisatawan #DiIndonesiaAja kemudian akan berganti moda transportasi jadi kapal laut.

Dalam waktu tempuh tiga jam, kapal berlabuh di Pelabuhan Waisai, Raja Ampat. Dalam kondisi pandemi saat ini, wisatawan yang baru turun kapal akan disterilisasi. Selain itu, wisatawan juga harus menyertakan dokumen bebas Covid-19, dan mengisi data untuk mempermudah tracing atau pelacakan.

Bicara soal wisata bahari #DiIndonesiaAja, rasanya Raja Ampat belum tergantikan. Dive center tersebar di seluruh penjuru Raja Ampat. Wisatawan yang hendak menyelam diharuskan melampirkan surat bebas Covid-19, serta sebisa mungkin membawa alat dasar selam pribadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengelola dive center pun dipastikan menerapkan protokol kesehatan dengan baik, misalnya dengan tidak mencuci alat milik tamu secara bersamaan. Tabung dan mesin pengisi udara disimpan dalam tempat yang disterilisasi dan hanya bisa diakses petugas khusus. Kapal pun disterilisasi secara berkala, sembari tetap mengenakan masker.

Blue Magic, adalah nama besar di kalangan pecinta spot diving dunia. Di sini, Anda akan dicengkeram keindahan bawah laut Raja Ampat, dengan deretan terumbu karang yang megah. Selama ini, perairan Raja Ampat memiliki keragaman hayati laut tropis terkaya di dunia; 75 persen terumbu karang dunia hidup di kedalaman air.

Tak hanya itu, masih ada kehadiran ikan manta bagi Anda yang beruntung. Dua jenis manta yang berenang-renang di Blue Magic adalah manta karang dan manta oceanic. Jika semesta mengizinkan, bukan tak mungkin wisatawan menemui hiu Wobegong berukuran tiga meter sedang bermalas-malasan.

"Untuk Wobegong ini, dia selalu ada. Kalau di Manta, dia musiman. Wobegong  ini kita sebutnya lazy shark, karena dia hiu yang pemalas, enggak seperti blacktip shark yang ke sana kemari. Dia [Wobegong] selalu inginnya tinggal under coral. Jarang sekali ditemukan di daerah wisata lain," ungkap Benoni Sopater, seorang dive master.

Dari lautan, wisata bisa dilanjutkan ke sisi alam yang lain, yaitu hutan. Di Warkesi, pengunjung dapat langsung melihat burung khas Papua, Cendrawasih. Setidaknya butuh 30 menit untuk menyusuri hutan menuju spot yang dimaksud.

Pemandu pengamatan burung Alfian Sapuiyo mengingatkan, wisatawan tidak boleh berisik agar burung tidak melarikan diri.

"Di sini ada tiga jenis cendrawasih, yaitu Urso, Red, dan cendrrawasih hitam. Sekarang kita mau lihat cendrawasih merah, tapi nanti jangan berisik, kalau tidak burungnya lari. Kita yang lihat burung, bukan burung lihat kita," jelas Alfian.

Pengamatan burung dilakukan lewat rumah pohon, di mana para cendrawasih merah hidup dalam kebebasan di habitatnya. Sejauh ini, burung cendrawasih merah hanya dapat ditemukan di hutan Pulau Waigeo dan Batanta. Kadang, juga ada drama percintaan di mana burung jantan berusaha merayu seekor betina.

Keajaiban alam Raja Ampat terbukti menyimpan anugerah yang begitu indah pada setiap jengkal. Meskipun berwisata #DiIndonesiaAja di tengah pandemi, Anda tak perlu khawatir. Setiap spot wisata telah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE, di mana pengunjung diharapkan mematuhi dengan baik. Jangan lupa untuk membawa perlengkapan pribadi termasuk masker cadangan dan tempat minum, serta menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

[Gambas:Youtube]

(rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER