Jasad korban pembunuhan dan mutilasi ditemukan di Kalimalang, Bekasi pada Senin (7/12). Hingga saat ini, kepolisian masih terus menginvestigasi kasus mutilasi tersebut lantaran jasad yang ditemukan hanya bagian badan tanpa kepala, lengan kiri, dan kedua kaki.
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel kasus ini tak didasari oleh luapan emosi. Alih-alih bentuk agresi yang bersifat emosional, Reza justru melihat kasus ini didasari motif instrumental untuk menghilangkan barang bukti.
"Dalam kejadian ini, tubuh korban tidak hanya dimutilasi, tapi juga dibuang ke tempat-tempat terpisah. Itu instrumental banget motifnya, penghilangan barang bukti. Bukan agresi emosional," kata Reza kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motif instrumental merupakan kebalikan dari motif emosional. Motif emosional biasanya dipicu karena rasa marah atau kecewa lantaran dendam, sakit hati, atau cemburu. Sedangkan motif instrumental tidak berhubungan dengan suasana hati.
"[Misalnya] menghilangkan barang bukti, mendapatkan harta, mencari popularitas, menutupi kejahatan lain. Tidak ada sangkut pautnya dengan suasana hati," kata Reza.
Untuk mendalami motif dan hal yang mendasari pembunuhan disertai mutilasi ini, polisi mesti segera menemukan pelaku dan mengusut tuntas kasus ini.
(ptj/asr)