Terdapat ragam jenis diet yang populer di tengah masyarakat, termasuk berdasar golongan darah.
Namun kini, sebuah studi terbaru menemukan diet berdasarkan golongan darah tidak berpengaruh pada berat badan seseorang.
"Kami menemukan bahwa golongan darah tidak membuat perbedaan," papar Neal Barnard, salah satu penulis studi, dikutip dari New Atlas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang diterbitkan di JAMA Network Open ini melibatkan sebanyak 200 partisipan yang kelebihan berat badan.
Secara acak mereka dibagi ke dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi bertugas makan pola makan vegan rendah lemak selama 16 minggu sedangkan kelompok kontrol tidak melakukan perubahan apapun.
Setelah analisis utama, dilakukan analisis sekunder untuk melihat efek intervensi berdasarkan golongan darah peserta.
Jika rekomendasi diet golongan darah benar, maka intervensi diet yang dipelajari dalam uji coba seharusnya menunjukkan bahwa bila bermanfaat untuk subjek golongan darah A akan kurang efektif untuk golongan darah lain.
Namun, menurut Barnard, diet untuk golongan darah A ternyata juga bermanfaat bagi orang-orang dari semua golongan darah.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa semua golongan darah mendapat manfaat yang sama dari pola makan vegan berdasarkan konsumsi buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian, saat diamati pada orang yang kelebihan berat badan," katanya.
Di sisi lain, penelitian ini bukan yang pertama yang membantah diet golongan darah. Sebuah tinjauan sistematis pada 2013 pun tidak menemukan bukti dalam literatur ilmiah bahwa golongan darah tertentu memperoleh manfaat dari strategi diet khusus.
Diet golongan darah dipopulerkan pada pertengahan 1990-an oleh ahli naturopati Peter D'Adamo. Diet golongan darah mempraktikkan pola makan berbeda berdasar golongan darah misal, golongan darah O disarankan untuk pola makan tinggi produk hewani.
Sedangkan golongan darah A dianggap lebih sesuai dengan pola makan vegetarian tanpa daging merah.
(els/agn)