Studi Awal: Covid Sebabkan Disfungsi Ereksi pada Pria

CNN Indonesia
Rabu, 09 Des 2020 09:29 WIB
Studi awal terbaru menyebut bahwa Covid-19 sebabkan disfungsi ereksi pada pria. Namun penelitian tersebut masih membutuhkan penelitian lanjutan.
Studi awal terbaru menyebut bahwa Covid-19 sebabkan disfungsi ereksi pada pria. Namun penelitian tersebut masih membutuhkan penelitian lanjutan. ( iStockphoto/tommaso79)
Jakarta, CNN Indonesia --

Studi awal terbaru menyebut bahwa Covid-19 sebabkan disfungsi ereksi pada pria.

Studi yang dimuat dalam Cambridge University Press ini mengungkapkan bahwa infeksi virus corona ternyata berpengaruh pada kesehatan seksual dan juga reproduksi pria. Studi tersebut menemukan korelasi antara penyintas COVID-19 dan disfungsi ereksi (DE).

Dr Saeed Shoar, peneliti klinis dari Houston, Texas dan penulis studi meneliti dua kasus pria muda yang sembuh dari Covid-19. Setelah pulih dari Covid-19 mereka menunjukkan tanda-tanda disfungsi ereksi atau anorgasmia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anorgasmia atau disfungsi ereksi adalah sebuah kondisi di mana seseorang tidak bisa orgasme sekalipun sudah mendapatkan rangsangan. Hanya saja, hal ini bukan cuma disebabkan oleh efek samping covid-19.

Meski masih merupakan penelitian yang sangat awal, namun Dena Grayson, seorang spesialis penyakit menular mengatakan kalau penelitian covid sebabkan disfungsi seksual ini harus ditanggapi dengan serius.

"Kami sekarang tahu bahwa efek jangka panjang kesehatan dari virus ini adalah komplikasi neurologis dan beberapa kekhawatiran nyata di sini bahwa pria dapat memiliki masalah jangka panjang disfungsi ereksi dari virus ini, karena kami tahu bahwa hal itu menyebabkan masalah pada pembuluh darah," kata Grayson dikutip dari NBC Boston.

"Sudah pasti ada beberapa laporan kasus dari pria yang seharusnya sehat yang mengalami disfungsi ereksi berkepanjangan beberapa bulan setelah pulih dari Covid sehingga ini menjadi perhatian yang nyata," katanya.

Studi lain yang dilakukan pada Juli 2020 tentang Covid-19 sebabkan disfungsi ereksi juga menunjukkan bahwa virus tersebut "dapat memperburuk kondisi kardiovaskular; oleh karena itu, semakin meningkatkan risiko disfungsi seksual, "mencatat bahwa" orang yang selamat dari Covid-19 dapat mengembangkan masalah kesehatan seksual dan reproduksi. "

Dokter lainnya pun mengaku tak terkejut dengan temuan ini. Beberapa sebelumnya bahkan mencatat adanya keterkaitan antara covid dengan disfungsi seksual.

"Covid dapat memiliki efek langsung dan bahkan tidak langsung pada disfungsi ereksi," ucap Mohit Khera, seorang profesor urologi di Baylor College of Medicine, mengatakan kepada Yahoo Life.

Hanya saja Shoar mengaku bahwa ini merupakan sebuah penelitian yang masih sangat awal.

"Pengetahuan kami masih prematur. Tidak ada yang menemukan keterlibatan langsung virus dalam sistem genital pria," kata Shoar. 

"Kami telah mengajukan beberapa hipotesis tetapi tidak ada yang mengisolasi virus secara langsung di alat kelamin pria, testis, dan telah menghubungkannya dengan disfungsi seksual ini."

Grayson setuju bahwa terlalu dini dari jumlah laporan kasus sporadis yang dia sadari untuk menentukan seberapa umum covid sebabkan disfungsi seksual mungkin terjadi, tetapi dia mengatakan ada satu cara pasti untuk melindungi diri sendiri - dengan mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terkena penyakit di tempat pertama dengan memakai masker.

Pain in prostate, man suffering from prostatitis or from a venereal disease, studio shot on gray backgroundFoto: Istockphoto/Staras
ilustrasi disfungsi ereksi

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER