Rohaniawan: Patuh Protokol 3M Bentuk Penghargaan pada Hidup

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 21:06 WIB
Pemuka lintas agama memaparkan peran keimanan dapat menjadi penunjang umat dalam mengahadapi pandemi.
Pemuka lintas agama memaparkan peran rohani dalam menghadapi pandemi Covid-19. Aspek keimanan dapat menjadi penunjang umat dalam mengahadapi pandemi. (Foto: Istockphoto/Sujay_Govindaraj)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 menjadi masalah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Aspek rohani dinilai jadi salah satu cara yang dapat membantu Indonesia keluar dari jerat virus Corona.

Hal tersebut dipaparkan sejumlah tokoh agama dalam talk show 'Agama dan Mitigasi Covid-19' di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Kamis (10/12).

Ketua Dewan Sangha Walubi Maha Bhiksu Dutavira Mahastavira menyebut upaya manusia dalam mematuhi protokol kesehatan adalah bentuk penghargaan pada berkah Tuhan berupa hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita pakai masker jangan pernah merasa ini ngerepotin, tapi kita percaya takdir harus kita hadapi adanya pandemi virus ini (Covid-19). Berkat dari Tuhan harus kita gunakan untuk berupaya" ujar Bhiksu Dutavira.

Ia juga menyebut bahwa dengan rohani, hati seseorang bisa beristirahat, dan kemudian meningkatkan imunitas tubuh.

"Kita tekuni keyakinan agama kita, biarkan kita tertidur dalam doa. Sehingga rohani kita bisa istirahat. Dengan istirahat, imun kita akan muncul," tambahnya.

Dari sudut pandang agama Katolik, rohaniawan Fransiskus Xaverius Mudji Sutrisno menyebut kepatuhan pada protokol kesehatan merupakan aplikasi dari mencintai Tuhan.

"Maka di ajaran kami (Katolik), mari bersama-sama kita memviruskan daya hidup, daya peduli. Melihatnya, keselamatan orang lain itu nomor satu. Karena, mencintai sesama itu sama saja mencintai Tuhan," ujar Mudji.

Kasih pada sesama umat beragama dinilainya sebagai salah satu jalan keluar Indonesia bisa bebas dari Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 9 bulan ini.

Sementara itu, Dewan Pakar PW ISNU Gorontalo Muhammad Makmun Rasyid mengatakan bahwa sembari memperbaiki hubungan dengan Tuhan, seseorang tidak boleh melupakan aspek kemanusiaan dalam sama-sama menghadapi Covid-19.

"Umat Islam tidak bisa memaksakan kehendak dirinya untuk membangun virtual dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, tapi melupakan aspek kemanusiaan. Upaya dan aturan dari pemerintah sudah sesuai dengan kepentingan agama dan kepentingan negara" kata Makmun.

Selain itu, para tokoh agama diimbau dapat menjadi teladan bagi umat dalam upaya mencegah penularan Covid-19. Komunitas agama dinilai jadi wadah yang baik untuk mengedukasi protokol kesehatan.

(fjr/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER