Tokoh agama dan yang memiliki peran penting dalam suatu komunitas keagamaan diharapkan menjadi teladan dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya bersama melawan pandemi Covid-19.
Pasalnya, upaya memutus mata rantai penularan virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 memerlukan gotong royong oleh seluruh pihak. Hingga saat ini, upaya preventif yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus adalah dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Adapun peran tokoh umat keagamaan dan pimpinan komunitas dapat menjadi contoh bagi para pengikutnya, baik untuk mematuhi maupun tidak mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat menekankan kepada seluruh tokoh umat atau siapapun yang memiliki peran penting dalam suatu komunitas tertentu agar lebih bijak serta memberikan keteladanan kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol 3M.
Budi meminta agar selama masa pandemi, para tokoh tidak menggelar kegiatan yang menimbulkan banyak kerumunan orang. Sebab, berkerumun dapat memicu terjadinya penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang dapat berakibat fatal.
"Agar memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat luas dalam penerapan protokol kesehatan. Kita harus bekerja sama dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 agar pandemi segera dapat diatasi," tegas Budi pada konferensi pers, Minggu (22/11).
Budi menyebutkan bahwa Kemenkes terus berupaya melakukan upaya untuk melacak dan menelusuri kontak erat dari pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Hal itu juga dilakukan untuk mempercepat penanganan Covid-19 sekaligus memutus rantai penularannya.
"Saat ini Kemenkes dan Satuan Tugas [Satgas] Penanganan Covid-19 Nasional telah menerjunkan lebih dari 5.000 petugas untuk melakukan pelacakan kontak erat dan tersebar di 10 provinsi prioritas," katanya.
Dia berharap masyarakat dapat terbuka dan mendukung relawan pelacak kontak sebagai kontribusi memotong rantai penularan Covid-19.
Di sisi lain, masyarakat juga diminta untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Protokol kesehatan 3M yang mencakup gerakan #pakaimasker, #cucitangan dan #jagajarak dinilai menjadi upaya preventif yang dapat memutus mata rantai penularan virus apabila dilakukan secara disiplin.
"Apabila mengalami gejala segera periksa diri ke fasilitas pelayanan kesehatan. Gejala seperti gejala batuk, pilek, sesak nafas, sakit tenggorokan serta hilang indera perasa, segera kunjungi Puskesmas terdekat untuk dilakukan tes usap atau Tes PCR," katanya.
(ang/fjr)