Sebuah tugu peringatan yang didedikasikan untuk Anne Frank, dirusak oleh orang tak dikenal dengan membubuhi stiker yang menunjukkan simbol swastika.
Monumen Anne Frank di Boise, Idaho yang dikelola oleh Wassamuth Center itu diketahui rusak pada Selasa. Organisasi tersebut menyampaikan informasi itu melalui unggahan di akun Facebook mereka.
"Di stiker itu terdapat simbol swastika dengan tulisan; kami ada di mana-mana," demikian pernyataan Wassamuth Center seperti dikutip CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Swastika merupakan salah satu simbol yang diyakini sebagai yang tertua di dunia. Simbol ini pun memiliki latar sejarah dan budaya yang kompleks.
Simbol ini salah satunya acap dijumpai dan diasosiasikan sebagai lambang Nazi Hitler di Jerman.
Adapun Wassmuth Center didirikan pada 1996 dengan tujuan sebagai peringatan untuk hak asasi manusia. Selang enam tahun atau pada 2002, tekad itu terwujud dengan berdirinya Anne Frank Idaho, monumen peringatan HAM ini dibuka untuk umum.
Organisasi itu mendefinisikan tugu tersebut sebagai taman pendidikan yang diilhami oleh keyakinan Anne Frank pada kemanusiaan.
"Sejujurnya, ini hari yang menyedihkan," ungkap Direktur Eksekutif Wassmuth Center, Dan Prinzing kepada CNN.
"Tugu Peringatan ini terletak di jantung Ibu Kota; kami adalah jantung kota. Tindakan kebencian itu terang-terangan dilakukan, diarahkan dengan cara yang seperti itu, dengan berani, ini sungguh menyedihkan," ungkap dia lagi.
Akibat perusahaan tersebut, anggota organisasi terpaksa harus menggalang dana untuk memperbaiki sistem keamanan di tugu peringatan Anne Frank. Untungnya, tidak terjadi kerusakan yang serius pada tugu tersebut.
"Hanya saja tetap diperlukan pembersihan yang ekstra untuk menghilangkan residu yang lengket," tutur Prinzing.
Sementara Departemen Kepolisian Boise belum merespons pertanyaan yang diajukan CNN.
"Tugu peringatan itu didanai oleh individu, pendanaan, dan yayasan sebagai bentuk komitmen fisik dari nilai-nilai yang ingin kami bagikan. Hari ini kami menyadari salah satu dari nilai itu, bahwa kami masih tetap harus berdiri untuk menghadapi kebencian," ucap Prinzing.
Anne Frank diketahui sebagai sosok bocah perempuan yang melegenda melalui buku hariannya. Frank dan keluarganya bersembunyi dari Nazi di paviliun rahasia di sebuah rumah di Amsterdam selama Perang Dunia II. Selama itu pula ia menulis kondisi sosial dan yang terjadi di sekitarnya di buku harian.
Ia meninggal pada usia 15 di kamp konsentrasi Bergen-Belson pada 1945. Dua tahun kemudian buku hariannya diterbitkan dan dibaca orang di seluruh dunia serta diterjemahkan dalam puluhan bahasa.
(cnn/nma)