Penyanyi dangdut Dewi Perssik diketahui mengalami ruam kemerahan di kulitnya akibat efek Covid-19 yang pernah dideritanya.
Ruam merah ini disebut memang mungkin terjadi pada pasien Covid-19, hanya saja jarang terjadi.
"Ruam terjadi karena inflamasi atau peradangan yang sistematik atau menyeluruh, jadi bisa juga terjadi pada kulit," kata dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlang Samoedro.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada kenyataannya, bukan cuma ruam merah yang muncul pada kulit akibat covid-19. Ada beberapa dampak yang muncul di kulit akibat Covid-19.
Sebuah penelitian mengungkapkan dampak covid-19 pada kulit, yaitu meliputi, bengkak dan ruam di jari kaki dan tangan atau disebut Covid-Toes, serta ruam pada kulit seperti yang dialami Dewi Persik.
Mengutip dari WebMD, untuk beberapa pasien Covid-Toes dan ruam tersebut dapat bertahan lama, bahkan setelah mereka sembuh dari virus corona.
Bahkan, untuk pasien yang disebut 'long haulers' gejala tersebut membaik, tetapi tampaknya tidak pulih sepenuhnya. Peneliti mengungkapkan untuk pasien ini, gejala kulit akibat covid-19 ini bertahan selama 60 hari atau lebih.
Namun, peneliti belum bisa mengungkapkan seberapa sering covid-19 berdampak pada permasalahan kulit tersebut.
Esther Freeman, peneliti utama dari Covid-19 Dermatology Registry bersama, American Academy of Dermatology dan International League of Dermatologic Societies, mengatakan Covid-Toes dan ruam kulit adalah tanda-tanda peradangan.
"Beberapa pasien mengalami peradangan jangka panjang yang dipicu oleh virus. Kami belum benar-benar mengerti, mengapa atau bagaimana hal ini terjadi, tetapi ini sangat menarik dan penting, karena bisa menjadi 'jendela' untuk melihat ke dalam apa yang terjadi dengan bagian tubuh lainnya," jelasnya.
Freeman berspekulasi bahwa masalah kulit seperti ruam merah ini adalah respons sistem kekebalan terhadap virus corona. Dengan menggunakan data registri dermatologi, para peneliti menemukan hampir 1.000 permasalahan kulit di antara pasien covid-19.
"Saya pikir penting untuk menyadari bahwa ini adalah sedikit puncak gunung es menyangkut permasalahan kulit. Ini mungkin tidak dilaporkan," kata Freeman.
Para peneliti melaporkan bahwa ruam pada kulit dan Covid-Toes berlangsung selama rata-rata 15 hari pada pasien yang diduga terinfeksi virus corona. Sedangkan, orang yang positif terinfeksi virus corona mengalami ruam kulit dan Covid-Toes rata-rata selama 10 hari.
Ruam seperti sarang berlangsung selama rata-rata 4 hari, dan ruam yang disebut sebagai morbilliform berlangsung selama seminggu. Durasi maksimum gejala ruam itu adalah selama 28 hari.
Sementara itu, papulosquamous yang berupa bintik bersisik pada kulit, berlangsung selama rata-rata 20 hari. Sedangkan, satu kasus letusan papulosquamous berlangsung selama 70 hari.
Namun, pada enam pasien 'long-haulers' gejala itu berlangsung selama 60 hari, sedangkan dua pasien lainnya mengalami gejala selama lebih dari 130 hari.
Sepakat, dokter kulit di Lenox Hill Hospital, New York City Michele Green menuturkan gejala pada kulit ini adalah hasil dari reaksi peradangan tubuh terhadap covid-19. Ia menjelaskan kulit adalah organ terbesar tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur suhu tubuh, respons, dan kekebalan tubuh.
"Tidak mengherankan bagi saya bahwa virus beracun seperti itu, yang melepaskan begitu banyak sitokin di dalam tubuh, menimbulkan reaksi dan ekspresi yang signifikan pada kulit," ujarnya.
Selain tanda-tanda yang terlihat pada kulit, jari kaki juga bisa terasa sakit. Biasanya, perubahan warna berlangsung lama, tetapi rasa sakit dan ketidaknyamanan berlangsung sekitar seminggu.
"Sebagian besar pasien saya melaporkan bahwa mereka mengalami ketidaknyamanan akibat pembengkakan jari kaki dan nyeri jari kaki, biasanya selama sekitar satu minggu, bahkan mungkin berlangsung selama beberapa minggu," kata Freeman.
Ia menuturkan kondisi tersebut tidak nyaman bagi pasien, karena mereka tidak bisa memakai sepatu. Bagi kebanyakan pasien, kondisi tersebut hilang dengan sendirinya. Tetapi untuk sejumlah kecil, efek tersebut tetap ada.
Freeman menyatakan pihaknya tengah mengupayakan perawatan pada dampak tersebut. Dia khawatir beberapa pasien akan memiliki efek jangka panjang dari covid-19.
"Jelas ada risiko bahwa beberapa pasien kami mungkin berlanjut mengalami masalah kulit akibat covid-19, dan tugas kami adalah mencari tahu mengapa ini terjadi dan mencoba mencari cara untuk merawat mereka," katanya.
Sementara itu, The American Academy of Dermatology menyatakan jika Covid-Toes dan ruam pada kulit bisa terjadi pada pasien berbagai umur. Namun, anak-anak, remaja, dan orang dewasa tampaknya paling mungkin mengalami kondisi ini.
Para pasien muda ini tampak sehat. Mereka tidak mengalami gejala seperti batuk kering, demam, dan nyeri otot. Meskipun mengalami gejala, namun kondisinya cenderung ringan.
![]() Dewi Perssik. |
Amy Paller, dokter kulit anak dan Ketua Dermatologi di Northwestern Feinberg School of Medicine, menjelaskan pada awalnya pasien melihat warna merah cerah yang secara bertahap berubah menjadi ungu. Namun, Covid-Toes juga bisa dimulai dari jari kaki yang berwarna keunguan.
Menariknya, banyak orang tidak menyadari mereka mengidap covid-19 hingga akhirnya melihat perubahan warna dan bengkak di kaki atau tangan.
Seiring dengan pembengkakan dan perubahan warna, Covid-Toes juga dapat menyebabkan lecet, gatal, atau nyeri. Beberapa orang mengalami benjolan atau area kulit kasar yang menyakitkan.
The American Academy of Dermatology menganjurkan perawatan untuk Covid-Toes dengan mengoleskan krim hidrokortison ke area yang terkena. Fungsinya untuk mengurangi rasa sakit atau gatal, namun jika tidak berhasil meredakan gejalanya atau justru memburuk, sebaiknya hubungi dokter kulit bersertifikat.
Meskipun Covid-Toes sebetulnya bisa hilang tanpa pengobatan, namun belum ada yang bisa memastikan berapa lama kebanyakan orang mengidap kondisi tersebut. Amy Paller mengatakan Covid-Toes bisa bertahan 10 sampai 14 hari, namun beberapa pasien mengalaminya hingga berbulan-bulan.
Belum ada dokter dan ahli yang bisa memastikan, apakah Covid-Toes menular, karena masih banyak yang belum diketahui dari virus corona sendiri. Karenanya, jika Anda memiliki gejala covid-19 sebaiknya segera hubungi dokter dan jelaskan kondisi yang terjadi.
Di Indonesia sendiri, kasus ruam merah ini dialami oleh penyanyi dangdut Dewi Murya Agung alias Dewi Perssik. Ia sempat mengalami ruam kemerahan pada sekujur tubuh dan wajahnya setelah dinyatakan positif virus corona.
(ulf/chs)