Perbedaan Porang dan Suweg Beserta Cirinya

Tim | CNN Indonesia
Senin, 11 Jan 2021 12:00 WIB
Kedua tanaman ini sekilas memiliki bentuk yang mirip sehingga sering tertukar. Berikut perbedaan porang dan suweg berdasarkan cirinya tumbuhan dan umbi. (Foto: iStockphoto/tang90246)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keberadaan tanaman umbi porang di Indonesia sudah ada sejak lama, hanya saja masih kurang populer lantaran dianggap sebagai tumbuhan liar yang banyak tumbuh di hutan, semak belukar, hingga jadi makanan ular.

Terbaru, tanaman terabaikan ini ramai diperbincangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi yang diolah menjadi pangan maupun nonpangan, sehingga mulai banyak yang membudidayakannya.

Umbi porang sering disebut suweg karena sekilas bentuknya hampir serupa. Padahal jika lebih teliti, masing-masing tanaman umbi ini berbeda dan punya ciri yang tidak sama.

Bagi yang belum kenal tentang jenis umbi berikut, simak perbedaan kedua tanaman ini.

Perbedaan Porang dan Suweg

Foto: iStockphoto/Amawasri
Ilustrasi. Perbedaan porang dan suweg bisa diamati dari bagian tanaman seperti batang, daun, bunga, hingga warna umbi.

Sekilas, porang dan suweg terlihat mirip, bahkan orang rancu menyamakan kedua tanaman ini. Padahal porang dan suweg dapat dibedakan dari morfologi tanamannya, baik melalui bagian pokok seperti batang dan daun, hingga bagian sekunder seperti bunga dan umbi.

1. Ciri-ciri Porang

Nama ilmiah porang yaitu amorphophallus muelleri. Tanaman jenis umbi-umbian ini berasal dari genus amorphophallus.

Porang mulai ditemukan dari Kepulauan Andaman di India lalu menyebar ke wilayah timur yaitu Myanmar, hingga meluas ke Thailand dan Indonesia.

Karena hidupnya tumbuh secara liar, porang termasuk tanaman yang cocok dengan berbagai jenis tanah. Bahkan di tanah gembur tidak tergenang air porang bisa subur.

Berikut adalah ciri dari umbi porang yang bisa Anda amati, mulai dari bentuk, daun, hingga bunganya:

Pada setiap 100 gram umbi porang, terdapat sejumlah kandungan seperti berikut:

Umbi porang memiliki kalsium oksalat tinggi dan bila dikonsumsi langsung menimbulkan gatal pada tangan serta lidah. Karena itu, sebelum dikonsumsi porang diolah dulu menjadi tepung.

Olahan porang yang sudah siap konsumsi dapat ditemui dalam bentuk makanan, yaitu jeli, mi, kue berbahan campuran tepung porang (putu, roti dan masih banyak lagi) hingga keripik.

2. Ciri-ciri Suweg

Foto: Isal/ detikcom
Ilustrasi perbedaan porang dan suweg. Bunga suweg bentuknya menyerupai bunga bangkai. 

Berikutnya adalah suweg yang sering disebut mirip porang. Meskipun masih satu genus, nama ilmiah umbi suweg adalah amorphophallus paeoniifolius.

Kalau umbi porang tidak bertunas, maka suweg memiliki tunas kecil dipermukaan luar dan berukuran besar. Inilah yang menjadi bukti konkret perbedaan porang dan suweg secara kasar.

Tanaman umbi suweg akan jauh lebih subur ketika di musim hujan. Sementara pada musim kemarau, daunnya akan mati namun tunasnya bisa kembali tumbuh ketika penghujan tiba.

Berikut ciri umbi suweg:

Di daerah Jawa Timur dan Banten, umbi suweg banyak dijual di pasar dan rata-rata diolah sebagai makanan atau pengganti nasi karena mengandung tinggi karbohidrat.

Menurut data dari litbang pertanian, kandungan gizi pada setiap 100 gram umbi suweg meliputi:

Akan tetapi, kandungan setiap umbi suweg ini akan berbeda-beda tergantung dari tempat tumbuhnya.

Itulah perbedaan porang dan suweg yang sangat mencolok yang dapat diamati mulai dari bentuk tanaman hingga umbinya sendiri. Meski keduanya tergolong genus yang sama yakni Amorphophallus, namun tanaman ini berlainan dengan kandungan gizi yang berbeda pula.

(avd/fef)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK