Studi: Obat Radang Sendi Tak Efektif Redakan Covid-19

CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 13:24 WIB
Hasil uji coba terbaru menemukan, obat radang sendi tocilizumab tak memberikan manfaat klinis apa pun untuk pasien Covid-19.
Ilustrasi. Hasil uji coba terbaru menemukan, obat radang sendi tocilizumab tak memberikan manfaat klinis apa pun untuk pasien Covid-19. (iStockphoto/SARINYAPINNGAM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Inggris baru saja menyetujui penggunaan tocilizumab atau obat radang sendi untuk mengobati pasien Covid-19 berat. Namun, hasil uji coba terbaru justru menemukan bahwa tocilizumab tak memberikan manfaat klinis apa pun.

Tak hanya itu, uji coba juga terpaksa dihentikan lebih awal karena meningkatkan angka kematian di antara pasien yang mendapatkan tocilizumab.

Melansir AFP, hasil uji coba tersebut diterbitkan pada Kamis (21/1) di jurnal BMJ. Hasil uji coba tampaknya bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang memperlihatkan manfaat tocilizumab dalam mengurangi waktu rawat inap di RS pada beberapa pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tocilizumab sendiri merupakan obat yang umum digunakan untuk mengatasi radang sendi atau arthritis. Obat bekerja dengan memblokir bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh yang dapat mengalami kewalahan dalam kasus Covid-19 berat.

Pengobatan tocilizumab tadinya diharapkan dapat membantu mengurangi beberapa respons peradangan yang lebih ekstrem yang dapat menyebabkan kematian.

Para peneliti di Brasil melakukan uji coba terkontrol secara acak pada 129 pasien di sembilan rumah sakit. Semua pasien berada pada kondisi berat dan membutuhkan bantuan ventilator.

Sebanyak 65 pasien menerima tocilizumab dan perawatan standar. Sementara 64 lainnya hanya mendapatkan perawatan standar. Semua pasien dipantau selama 15 hari.

Hasilnya, secara keseluruhan, 17 persen dari kelompok penerima tocilizumab meninggal dunia karena gagal napas akut dan rusaknya fungsi banyak organ tubuh dalam waktu 15 hari. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan 3 persen pada kelompok perawatan standar.

Karena peningkatan jumlah kematian pada kelompok tocilizumab, uji coba dihentikan lebih awal.

Penelitian itu menyimpulkan bahwa perawatan standar yang dimodifikasi dengan pemberian tocilizumab pada pasien Covid-19 berat tidak lebih unggul dari pasien yang hanya mendapatkan perawatan standar.

Dengan hasil uji coba itu, para peneliti kemudian mempertanyakan penggunaan obat anti-inflamasi dalam pengobatan Covid-19 di luar steroid standar.

Kendati demikian, para peneliti menyoroti beberapa keterbatasan dalam studi, termasuk ukuran sampel yang kecil.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER