Mengenal Virus Corona yang Menyerang Anjing dan Kucing

CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2021 15:58 WIB
Jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda, virus corona telah menjadi ancaman bagi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Ilustrasi. Jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda, virus corona telah menjadi ancaman bagi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. (ayeletphotography/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan penularan virus corona penyebab Covid-19 dari hewan peliharaan seperti anjing dan kucing ke manusia. Namun, jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda, virus corona telah menjadi ancaman bagi hewan peliharaan.

"Di hewan, virus corona sudah ada sebelum virus corona [penyebab Covid-19] ada di manusia. Ini biasanya pada anjing dan kucing. Kalau di anjing tidak mematikan, tapi pada kucing bisa mematikan," ujar dokter hewan Ooy Komariah, praktisi di Animal Clinic Jakarta, pada CNNIndonesia.com, Selasa (2/2).

Kendati demikian, Ooy menegaskan, virus corona yang biasa menyerang kucing dan anjing berbeda dengan virus corona yang menjadi biang kerok pandemi saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada anjing, virus ini disebut Canine coronavirus (CCoV) yang menginfeksi organ usus anjing. Sementara pada kucing, virus dikenal dengan Feline coronavirus (FCoV) yang bisa menyerang sejumlah organ.

Virus Corona pada Anjing

Canine coronavirus atau CCoV merupakan infeksi usus pada anjing, terutama anak anjing. Virus berasal dari keluarga Coronaviridae.

Mengutip berbagai sumber, CCoV berbeda dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 pada manusia. CCoV menyerang saluran pencernaan dan tidak menular pada manusia. Sedangkan SARS-CoV-2 menyerang sistem pernapasan manusia.

CCoV sangat menular. Kebanyakan kasus infeksi terjadi akibat kontak oral dengan kotoran yang terinfeksi. Anjing pun bisa tertular dari mangkuk makanan yang terpapar virus, juga lewat kontak langsung dengan anjing yang terinfeksi.

Gejala anjing yang terinfeksi virus corona di antaranya:
- diare
- rasa tidak nyaman pada perut

Ooy mengatakan, bawa segera anjing peliharaan Anda ke klinik jika mengalami gejala di atas. Penanganan biasanya diberikan berupa pemberian antibiotik untuk mengendalikan infeksi bakteri sekunder.

Anjing akan dibuat menahan makanan selama 24 jam setelah diare berhenti. Kemudian secara bertahap diberi makanan dalam jumlah kecil. Jika mengalami dehidrasi, anjing akan diberi cairan intravena untuk memperbaiki kekurangan cairan.

Demi mencegah penularan, selalu pastikan kebersihan anjing maupun kandangnya. Vaksinasi CCoV pun harus dilakukan secara rutin.

Yorkshire Terrier dogs Bobby, Billy, Benni and Zorro look out of the window of a car in Ravensburg, southern Germany, on April 10, 2015.  AFP PHOTO / DPA / FELIX KAESTLE +++ GERMANY OUT / AFP PHOTO / DPA / FELIX KAESTLEIlustrasi. Virus corona pada anjing umumnya menyebabkan masalah pencernaan seperti diare. (AFP PHOTO/Felix Kaestle)

Virus Corona pada Kucing

Virus corona pun umum menyerang kucing. Jika pada anjing dikenal dengan Canine coronavirus, maka pada kucing dikenal Feline coronavirus (FCoV).

Infeksi FCoV akan mengakibatkan penyakit feline infectious peritonitis (FIP). Menurut Ooy, virus corona pada kucing bersifat dormant atau virus tertidur jika tidak ada pemicu.

"Kalau imunisasi baik, virus tertidur. Kalau kucing terkena sakit lain, penyakit akan timbul," ujar Ketua Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia ini.

Mengutip dari WebMD, FIP bisa terbagi menjadi dua, yakni basah dan kering. Gejala yang biasa ditimbulkan di antaranya:
- demam
- anoreksia
- penurunan berat badan
- lesu
- sulit bernapas pada FIP basah akibat penumpukan cairan di rongga perut, dada, atau keduanya

Sedangkan pada FIP yang bersifat kering, gejala klinis akan tergantung pada organ yang terdampak. Jika pada ginjal, maka kucing akan mengalami rasa haus dan buang air kecil berlebih, muntah, dan berat badan turun. Namun, jika organ hati yang terdampak, maka akan timbul penyakit kuning.

"Untuk kucing, penularannya lewat cairan tubuh, lalu bekas kandang. Kucing, kan, kalau habis buang air besar, buang air kecil, dia menjilat anggota tubuhnya. Makanya litter [tempat buang air] kucing sebaiknya diganti setiap hari," jelasnya.

Ooy mengatakan virus corona pada kucing ini bersifat mematikan sehingga kucing yang mengalami gejala klinis sebaiknya segera dibawa ke klinik hewan. Kemudian penting pula untuk memastikan vaksinasi kucing secara rutin.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER