Baguette Prancis Diajukan Jadi Bagian Warisan Budaya UNESCO

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 19 Feb 2021 12:20 WIB
Roti baguette asal Prancis tengah diajukan ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO. (iStockphoto/paci77)
Jakarta, CNN Indonesia --

Baguette yang jadi ikon dari Prancis, selayaknya Menara Eiffel, diharapkan dapat segera bergabung dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Sebagaimana dilansir Reuters, Confederation of French Bakers dilaporkan telah mengajukan permohonannya agar makanan tradisional Prancis itu ditambahkan ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Dalam pengajuan ini, baguette akan bersaing dengan dua wakil lain dari Prancis yakni atap berlapis seng di Paris dan festival wine Biou d'Arbois di wilayah Jura.

Menteri Kebudayaan Prancis disebut akan memberikan rekomendasinya kepada presiden pada Maret mendatang.

Pembuat roti mengatakan bahwa gelar dari UNESCO akan melindungi pengetahuan terkait roti tersebut yang telah diturunkan dari generasi ke generasi dan melindungi baguette di seluruh dunia.

"Gelar ini akan menghibur para pembuat roti dan mendorong generasi berikutnya,"kata Mickael Reydellet, pemilik delapan toko roti kepada Reuters.

Pada 1993, pemerintah Prancis sendiri telah menyatakan bahwa baguette "tradisional" harus dibuat dari tidak lebih dari empat bahan klasik. Fermentasi adonan harus bertahan 15 hingga 20 jam dalam suhu antara 4 hingga 6 derajat Celcius.

Bahan bahan itu termasuk campuran tepung terigu, air, ragi, dan garam.

Reydelle kemudian mengatakan bahwa roti tradisional ini selama beberapa dekade pun telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari Prancis.

"Tidak ada satu rahasia pun untuk membuat baguette tradisional yang bagus," katanya.

"Ini butuh waktu, savoir-faire, cara memanggang yang benar, tepung yang enak tanpa aditif."

Sekitar 6 juta baguette dijual setiap hari di Prancis. Tetapi Dominique Anract, presiden federasi pembuat roti mengatakan budaya itu terancam, dengan sekitar 30 ribu toko roti tutup sejak tahun 1950-an ketika supermarket mengambil alih.

"Tugas pertama yang kami minta dari seorang anak adalah pergi membeli baguette dari toko roti," kata Anract. "Kami berutang pada diri kami sendiri untuk melindungi budaya ini."

Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO - dimaksudkan untuk mengakui tradisi lisan, seni pertunjukan, praktik sosial, ritual dan metode pengerjaan tradisional - termasuk metode kuno membuat roti pipih di Iran dan Kazakhstan.

Kerajinan di balik 1.500 atau lebih bir yang diseduh di Belgia pun telah diakui, demikian pula seni memutar pizza di Neapolitan.

(agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK