Jus merupakan salah satu cara mudah mengonsumsi buah dan sayuran, terutama bagi anak-anak.
Namun, bolehkah anak-anak minum jus? Adakah aturan konsumsi jus untuk anak-anak sesuai usia?
Dokter gizi Sylvia Irawati menjelaskan konsumsi jus buah dan sayuran pada anak harus disesuaikan dengan usia anak. Jus yang diberikan juga harus murni tanpa campuran yang lain termasuk pemanis seperti gula ataupun madu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan ada campuran, harus 100 persen murni, tidak ditambah pemanis," kata Sylvia dalam webinar Rejuve, Kamis (25/2).
Berikut aturan minum jus untuk anak sesuai usia.
Sylvia menjelaskan anak yang masih berusia 0-1 tahun tidak boleh diberikan jus. Pada masa ini, anak membutuhkan ASI dan makanan pendamping ASI untuk tumbuh kembang.
"Ketika diberi jus, lambung anak yang masih kecil penuh dengan jus, sehingga nutrisi utama jadi berkurang. Jadi, anak enggak bisa lagi konsumsi ASI atau bahan makanan tambahannya. Jadi, untuk anak di bawah 1 tahun tidak direkomendasikan minum jus," kata Sylvia.
Anak dengan usia 1-3 tahun sudah boleh diberikan jus dengan maksimal 120 ml per hari. Pemberian juga harus dilakukan dalam beberapa kali minum agar anak tidak kekenyangan.
"Maksimal 120 ml per hari bukan per kali. Jadi, dibagi dalam beberapa kali pemberian supaya anak tidak terlalu kenyang dan masih bisa makan dan minum yang lain," ucap Sylvia.
Anak yang sudah berusia 4-6 tahun boleh diberikan jus sebanyak 120-180 ml setiap hari.
Anak yang sudah memasuki usia 7 tahun boleh diberikan jus dengan jumlah yang lebih banyak yakni 240 ml atau lebih. Panduan ini sama untuk orang dewasa.
(ptj/chs)