Bolehkah Penerima Vaksin Covid-19 Mendonorkan Plasma Darah?

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mar 2021 07:30 WIB
Rekomendasi yang dikeluarkan FDA mengatakan bahwa penerima vaksin boleh mendonorkan plasma jika memiliki riwayat terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala.
Ilustrasi. Donor plasma darah konvalesen untuk pasien Covid-19. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terapi plasma darah konvalesen menjadi salah satu opsi pemulihan pasien Covid-19. Antibodi yang ada di dalam plasma diharapkan bisa membantu pemulihan.

Pada saat yang sama, vaksin Covid-19 bekerja dengan merangsang terbentuknya antibodi terhadap virus corona. Dengan cara kerja demikian, lantas bisakah orang yang telah mendapatkan vaksin mendonorkan plasmanya?

Sejauh ini, belum ada revisi resmi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan terkait syarat donor plasma Covid-19. Penerima vaksin juga belum disorot dalam aturan syarat tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mencoba menjawab pertanyaan tersebut, Deputi Bidang Penelitian Translasional dan Kepala Laboratorium Hepatitis Lembaga Eijkman, Profesor David Handojo Muljono mengatakan bahwa pada dasarnya, terapi plasma darah dan vaksinasi Covid-19 belum memiliki standar pasti karena keduanya belum lolos uji klinis.

"Plasma konvalesen ini adalah teknologi yang belum standar, izinnya masih EUA [emergency use authorization]. Vaksin juga sama," jelas David.

Namun, David mengatakan, bahwa keputusan dan langkah sudah diambil oleh Food and Drug Administration (FDA) terkait hal tersebut. Langkah itu juga telah disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Rekomendasi yang dikeluarkan FDA mengatakan bahwa penerima vaksin boleh mendonorkan plasmanya jika memiliki riwayat atau pernah terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala.

"Artinya, dia [penerima vaksin] harus betul-betul pernah terkonfirmasi Covid-19 bergejala dan sembuh. Dia juga harus bebas gejala saat mau mendonorkan plasma," ujar David.

Selain itu, mereka juga harus memperhatikan waktu tunggu selama enam bulan untuk akhirnya bisa mendonorkan plasmanya.

Waktu enam bulan dimaksudkan untuk memastikan plasma konvalesen dari pendonor mengandung cukup antibodi yang terkait langsung dengan respons kekebalan terhadap Covid-19.

Saat ini, National Institute of Health (NIH) sendiri tengah mempelajari efektivitas plasma dari orang yang telah mendapatkan vaksinasi. Penelitian masih berlangsung hingga saat ini.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER