Anak-anak rentan terserang gangguan pencernaan yang bisa berakibat pada malnutrisi dan penurunan daya tahan tubuh.
Oleh karena itu, orangtua sebaiknya memperhatikan lagi kondisi kesehatan anak. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19 yang membutuhkan imun atau kekebalan tubuh yang kuat.
Head of Medical Health Kalbe, Dokter Muliaman Mansyur mengatakan, ada tiga ciri anak mengalami gangguan pencernaan. Ciri ini bisa dengan mudah diperhatikan oleh orangtua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, anak yang tidak buang air besar (BAB) sehari sekali bisa menjadi tanda awal gangguan pencernaan. Normalnya, anak akan BAB sekali setiap hari untuk mengeluarkan zat sisa dari makanan yang tidak terserap tubuh.
"Kalau memang dia tidak BAB sehari sekali, berarti ada masalah dalam sistem pencernaannya, bisa karena makanan, atau kurang serat," kata dia.
Kedua, berkebalikan dengan ciri pertama, yakni anak BAB terlalu sering dalam satu waktu (diare).
Muliaman mengatakan, jika intensitas BAB terlalu sering, artinya ada ketidakseimbangan dalam sistem pencernaan si kecil. Diare harus ditangani serius supaya anak tidak kekurangan nutrisi dan dehidrasi.
Ketiga, anak mengalami demam di antara dua gejala sebelumnya. Tidak lancar atau terlalu sering BAB disertai demam, bisa menjadi ciri gangguan pencernaan pada anak. Itu karena demam bisa menandakan ada infeksi dalam saluran pencernaan.
Tiga ciri awal masalah pencernaan itu bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih mengatakan bahwa intensitas BAB pada anak memang bisa menjadi salah satu ciri gejala masalah pencernaan.
Namun sejatinya ada banyak jenis masalah pencernaan pada anak. Di antaranya adalah diare, sembelit, mual, dan intoleransi makanan sehingga dimuntahkan kembali.
Seperti dikutip Hellosehat, perut kembung juga termasuk dalam gangguan pencernaan yang juga dialami bayi anak-anak. Perut kembung biasanya disertai dengan gangguan pencernaan lain seperti muntah, diare, sakit perut, kolik, sembelit.
Menurut Muliaman, cara menjaga kesehatan saluran pencernaan anak yang utama adalah dengan memperhatikan gizi seimbang.
"Saluran cerna ini sangat dipengaruhi makanan dan minuman apa yang masuk ke tubuh, kalau makanannya bagus, bernutrisi, dan higienis, dia akan bagus untuk saluran cerna, kalau tidak ya sebaliknya," katanya.
Ia juga menekankan pada pentingnya asupan nutrisi makro dan nutrisi mikro pada anak-anak.
Nutrisi makro di antaranya adalah karbohidrat, protein, dan lemak, yang akan diubah menjadi energi. Kemudian ada nutrisi mikro seperti vitamin, mineral, dan zat besi yang membantu melancarkan pencernaan dan membentuk jaringan sel tubuh.
Selain itu, ada dua jenis bakteri baik yang bisa membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, yakni probiotik dan prebiotik. Kedua organisme ini terkandung dalam susu, yogurt, tempe, dan kacang kedelai.
Prebiotik penting dalam usus karena mengandung inulin yang menekan jumlah bakteri patogen (bakteri jahat) yang menyebabkan gangguan saluran pencernaan.
Sementara probiotik memicu pertumbuhan bakteri baik baru, juga sebagai penyeimbang mikroorganisme dalam usus.
"Selama anak bisa mendapat gizi seimbang dan makanan sehat, maka para orang tua bisa terhindar dari masalah kesehatan pencernaan anak," tuturnya.
(mel/agn)