Tak hanya pada orang dewasa, belakangan banyak orang tua yang menerapkan diet vegetarian pada anak-anak mereka. Namun, diet vegetarian tak sepenuhnya aman untuk anak.
Orang tua beranggapan bahwa pola makan diet vegetarian bakal memberikan manfaat kesehatan untuk anak. Padahal, pakar nutrisi telah mengingatkan bahwa dalam tahap tumbuh kembang, anak tetap membutuhkan asupan protein hewani.
Dokter spesialis anak RSCM, dr Aryono Hendarto mengatakan bahwa alih-alih menyehatkan, para pakar nutrisi justru menyatakan bahwa berbahaya bagi orang tua yang menjauhkan anak dari asupan protein hewani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diet vegetarian sendiri terdiri dari beberapa jenis. Mulai dari diet vegan yang sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani dan produk turunan hingga diet flexitarian yang diklaim memiliki pola makan yang lebih fleksibel.
Anak yang mengikuti pola makan vegetarian, tulis Aryono, berisiko mengalami defisiensi zat gizi, salah satu di antaranya adalah protein. Protein memiliki asam amino yang berguna untuk sintesis protein tubuh selama pertumbuhan dan produksi senyawa nitrogen seperti hormon atau neurotransmitter.
Asam amino sendiri ditemukan lebih banyak pada protein hewani daripada protein nabati. Lengkapnya jenis asam amino dalam protein hewani dibutuhkan oleh anak, khususnya saat masa pertumbuhan.
Selain itu, zat besi esensial juga dibutuhkan untuk proses tumbuh kembang sistem saraf. Kalsium juga penting untuk proses tumbuh kembang dan pemeliharaan kesehatan tulang.
Protein hewani juga memproduksi vitamin B12 yang mempunyai peran besar dalam tumbuh kembang. Kekurangan vitamin B12 pada anak menyebabkan gagal tumbuh, gangguan pergerakan, dan keterlambatan perkembangan.
Tak hanya itu, anak juga membutuhkan kandungan yodium yang banyak ditemukan pada sumber-sumber protein hewani. Kekurangan yodium dapat menyebabkan ketidakcukupan produksi hormon tiroid dan memicu terganggunya fungsi mental serta keterlambatan perkembangan fisik.
Kandungan asam lemak, seperti omega-3 dan omega-6 juga berperan pada perkembangan visual dan kognitif, serta berhubungan dengan respons imun anak.
Apabila akan menerapkan pola makan vegetarian pada anak, orang tua perlu memperhatikan beberapa hal. Berikut tipsnya.
Konsumsi berbagai jenis protein nabati sekaligus seperti kacang-kacangan. Hal ini dilakukan agar anak tetap mendapatkan jenis asam amino yang lengkap seperti pada protein hewani.
Anak memang membutuhkan asupan serat. Namun, terlalu banyak serat membuat anak mudah kenyang. Hal ini menyebabkan anak bakal mengalami hambatan kenaikan berat badan.
Selai kacang merupakan sumber protein yang baik. Selai kacang juga mengandung kalori. Namun, hati-hati jika anak memiliki alergi terhadap kacang.
Zat besi sangat penting untuk pembentukan hemoglobin. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia yang kerap terjadi pada anak.
Pastikan anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup dengan konsumsi kacang-kacangan, bayam, sawi, dan telur.
Konsumsi telur sangat penting bagi anak. Telur kaya akan vitamin B12 yang dibutuhkan untuk pembuatan sel darah merah.
Sementara susu menjadi sumber kalsium dan vitamin D yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang anak. Berikan anak sebanyak tiga gelas susu per hari.
Jika pola makan vegetarian tak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak, terutama vitamin dan mineral, orang tua bisa melengkapinya dengan pemberian suplemen.
KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELENGKAPNYA.
(asr)