Olahraga dapat menjadi bagian penting untuk mencegah depresi karena gaya hidup yang tidak banyak bergerak merupakan faktor risiko.
Satu studi menemukan bahwa 15 menit sehari olahraga berat secara signifikan mencegah depresi. Studi lain menemukan bahwa 12 minggu olahraga berat pada 30 menit, tiga sampai lima kali seminggu mengurangi gejala hingga 47 persen.
Untuk kecemasan dan depresi yang muncul bersamaan, sebuah studi tahun 2020 yang dipimpin oleh James Blumenthal, profesor psikiatri di Duke University, olahraga paling efektif bila dikombinasikan dengan pengobatan. Jika tidak, tingkat kecemasan yang tinggi tampaknya menumpulkan efek olahraga untuk mengurangi depresi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana dengan kecemasan?
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat menjadi pengalih perhatian yang positif, tingkat aktivitas yang lebih tinggi dapat melindungi dari gejala, dan bahwa satu sesi olahraga dapat memberikan manfaat langsung untuk mengurangi stres dan kekhawatiran.
Banyak yang telah menuliskan tentang hubungan antara makanan dan suasana hati. Menurut Greenberg, diet tradisional (seperti diet Mediterania) yang tinggi sayuran, biji-bijian, dan lemak baik untuk otak Anda dikaitkan dengan penurunan risiko depresi 25-35 persen dibandingkan dengan pola makan yang lebih tinggi gula, makanan olahan, dan produk susu.
Selain pemenuhan nutrisi, Greenberg mengatakan bahwa mengatasi masalah tidur juga dapat meringankan gejala kondisi kesehatan mental.
Greenberg mengatakan bahwa melalui mindfullness, Anda dapat mengubah cara Anda berhubungan dengan pikiran dan perasaan yang sulit.
Satu studi menemukan bahwa setelah delapan minggu latihan mindfulness, praktisi menunjukkan peningkatan konsentrasi materi abu-abu, yang terkait dengan regulasi emosional, di antara manfaat lainnya.
"Mindfullness bukanlah obat untuk semua, tetapi bisa menjadi alat yang sangat membantu untuk mengubah cara mengalami tantangan," katanya.
(tim)