Tradisi Ramadan yang unik lainnya yang diyakini berasal dari Mesir adalah pemasangan lampu dengan kap berwarna cerah.
Lentera, yang disebut fanous atau fawanees, telah menjadi simbol Ramadan.
Terbuat dari logam dan kaca, lampion ini hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga hari ini, ketika pasar-pasar dan pertokoan gang-gang Mesir dipenuhi dengan fawanees yang berwarna-warni sebelum dan selama Ramadan.
Pada dini hari, setelah buka puasa, warga Irak berkumpul untuk bermain permainan tradisional bernama mheibes.
Sebagian besar dimainkan oleh pria selama Ramadan, permainan ini melibatkan dua kelompok yang terdiri dari sekitar 40 hingga 250 pemain, yang semuanya bergiliran menyembunyikan mihbes, atau cincin.
Mheibes dimulai dengan pemimpin tim memegang cincin, tangannya terbungkus selimut.
Anggota lain harus duduk dengan tangan mengepal, saat pemimpin menyerahkan ring ke salah satu pemain lain secara diam-diam.
Dalam momen pertukaran yang mendebarkan, lawan mereka harus menentukan siapa di antara lusinan pria yang menyembunyikan cincin itu hanya melalui bahasa tubuh.
Meskipun asal muasal permainan ini tidak diketahui, namun permainan ini memiliki nilai budaya dan sejarah yang mendalam.
Beberapa dekade yang lalu, pemerintah Irak akan menyelenggarakan permainan berskala komunitas, diikuti ratusan peserta dan menjadi ajang reuni antara desa.
Saat perang terjadi, tradisi ini sempat terhenti. Namun kini mheibes telah kembali.
![]() |
Pada malam terakhir Ramadan, kaum wanita di India bakal berkumpul di teras masjid untuk melukis tangannya dengan tinta alami atau henna. Tradisi ini disebut chaand raat.
Di siang harinya, mereka ramai-ramai ke pasar tradisional untuk berbelanja sembako, perhiasan, sekaligus henna.
Tradisi ini dilakukan usai berbuka puasa dan salat Tarawih.
Selain di India, tradisi chaand raat juga dilakukan di Pakistan dan Bangladesh.
![]() |
Akhir Ramadan ditandai dengan penampakan bulan sabit pertama.
Meskipun ini dipraktikkan di seluruh dunia, keunikan tradisi ini di Afrika Selatan diilustrasikan oleh maan kykers, bahasa Afrika yang berarti pengamat bulan.
Muslim dari seluruh Afrika Selatan menghadiri acara di Cape Town untuk memandangi munculnya bulan baru.
Tetapi hanya para maan kykers, yang ditunjuk oleh Dewan Yudisial Muslim Afrika Selatan, yang dapat mengumumkan penampakan bulan secara resmi.
Bulan harus dilihat dengan mata telanjang, dan pada malam yang cerah di Cape Town.
Maan kykers akan berdiri di sepanjang pantai di Sea Point Promenade, di Three Anchor Bay atau bahkan di puncak Signal Hill.
Tidak ada pemandangan yang lebih indah dari momen ini, terutama saat maan kykers mengumumkan hari Lebaran secara resmi.
(ard)