Rekonstruksi yang salah arah dan berkualitas rendah oleh rezim Hussein serta pembangunan pangkalan militer Amerika dan Polandia selama Perang Irak telah membahayakan eksistensi reruntuhan Kota Kuno Babilonia.
Tapi, peningkatan keamanan baru-baru ini telah menguntungkan situs tersebut, dan PBB serta pemerintah Irak saat ini telah mengumumkan rencana untuk memulihkan situs tersebut dengan pendekatan sejarah yang lebih baik.
Seperti yang dikutip dari USA Today, setelah konflik berdarah di Irak yang berlangsung selama bertahun-tahun mulai mereda, gerbang pariwisata Babilonia telah dibuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja, para pelancong tetap waspada dengan situasi keamanan dan pandemi virus Corona sebelum merencanakan perjalanan ke negara ini.
Berikut tiga area bersejarah yang wajib dikunjungi di Babilonia:
Lihat juga:Ramadan di Irak dan Ikan Soekarno |
Singa Babilonia adalah patung batu hitam berusia 2.600 tahun yang melambangkan bangsa Irak.
Terkikis oleh cuaca dan waktu, patung itu tetap menjadi salah satu fitur paling mencolok dari kota kuno.
Meskipun para arkeolog Jerman mengambil sebagian besar gerbang Ishtar asli, reruntuhan aslinya tetap ada, bersama dengan rekonstruksi gerbang biru dramatis yang pernah berfungsi sebagai pintu masuk seremonial ke Babilonia.
Dibangun sekitar 575 SM, gerbang setinggi 38 kaki dan dihiasi dengan gambar lebih dari 100 singa dan 13 baris naga dan banteng.
Atraksi baru telah dibuka di daerah Babel. Pemerintah Provinsi Babil telah membuka taman di sepanjang Sungai Efrat tempat wisatawan dapat bersantai.
Selain itu, pengunjung yang ingin bermalam dapat menyewa kamar di tengah glamor tahun 1980-an yang mencolok di salah satu bekas istana Saddam Hussein.
Lihat juga:14 Objek Wisata Wajib Dikunjungi di Iran |