Pada bayi, cuci hidung harus dilakukan dengan bantuan orang tua. Anak-anak yang sudah terbiasa cuci hidung lambat laun bisa melakukannya secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Biasanya, cuci hidung dilakukan dengan injeksi cairan NaCL yang disuntikkan dengan suntikan tanpa jarum melalui lubang hidung. Jika injeksi dilakukan pada lubang hidung kanan, maka miringkan kepala ke kiri dan sedikit menunduk, begitu juga sebaliknya. Penyuntikkan yang benar akan membuat cairan NaCL keluar melalui lubang hidung yang satunya.
Metode injeksi ini bisa dilakukan pada anak usia di atas satu tahun yang sudah bisa duduk tegak dan menunduk. Sementara pada usia bayi, cuci hidung menggunakan sebuah alat khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya cuci hidung pada bayi menggunakan alat elektrik otomatis. Alat ini sama-sama berisi cairan NaCL yang disemprotkan ke lubang hidung, hanya saja dia langsung mengeluarkan cairan dalam beberapa detik melalui lubang hidung yang sama. Meski demikian, cairan tersebut tetap akan melewati nasofaring dan sinus sehingga dua rongga tersebut akan bersih.
Selain anak-anak, usia dewasa dan lansia juga sebaiknya teratur mencuci hidung dengan cairan NaCL. Terutama saat pandemi Covid-19, karena mencuci hidung bisa membunuh virus yang berkembang biak di nasofaring. Mencuci hidung juga sekaligus menjaga agar saluran pernapasan tetap sehat.
"Pada saat sehat, idealnya bersihkan hidung sekali setiap hari, namun saat flu atau sakit, bisa membersihkan hidung 2-3 kali sehari," kata Hemas.
(mel/chs)