Geocaching mirip dengan permainan Letterboxing pada tahun 1854, di mana harta karun diletakan di kotak pos.
Geocaching pertama dilakukan oleh Dave Ulmet di Oregon pada tahun 2000, lalu populer di kalangan komunitas pecinta geografi dan hingga saat ini.
Geocacher harus mengunduh aplikasi Geocaching dan mendaftar untuk memulai permainan ini. Setelah resmi terdaftar, peta untuk menemukan cache baru terlihat, dan penjelajahan bisa langsung dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cache yang ditemukan harus diletakan di tempat semula, untuk dicari orang Geocacher lainnya. Jika ingin mengambilnya, tinggalkan benda lain yang nilainya sama atau lebih berharga.
Saat menemukan cache, jangan memindahkan dari tempat asalnya. Kalau ingin meninggalkan cache, jangan tinggakan barang berbahaya atau yang mudah busuk.
Kalau tidak menemukan cache di lokasi yang ditentukan, tulis keterangannya di log penemuan.
Lokasi penemuan cache sangat beragam, mulai dari taman kota sampai taman nasional di penjuru dunia. Bahkan ada juga yang di dasar laut.
Jenis cache yang bisa ditemukan juga beragam. Yang paling mudah berupa kotak yang berisi benda unik, sampai puzzle yang mengharuskan Geocacher memutar otak lagi untuk menemukan benda yang disembunyikan.
Geocacher pemula bisa melatih diri dengan menemukan cache bertipe Traditional terlebih dahulu.
Komunitas Geocaching juga sering menggelar acara kumpul-kumpul berfaedah, salah satunya kegiatan kerja bakti di pantai atau gunung.
Tipe cache yang lebih lengkap bisa dilihat di sini.
Geocacher juga bisa menyembunyikan cache baru. Sama seperti saat meninggalkan cache baru di tempat lama, sebaiknya jangan menyembunyikan cache di tempat yang berbahaya, karena permainan ini diikuti oleh beragam kalangan, dari anak-anak sampai orang tua.
Syarat menyembunyikan cache bisa dilihat di sini.
Lihat juga:Kisah Mayat-mayat Beku di Danau Indah Turki |