Setelah imunisasi pada usia bayi terpenuhi, ada beberapa imunisasi lanjutan yang juga merupakan program wajib pemerintah.
- Usia 18 bulan
Pada usia ini, anak akan diberikan kembali vaksin DPT, Hepatitis B, HiB 4, dan MR2. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh setelah sebelumnya diberikan imunisasi yang sama.
Imunisasi booster ini dapat diberikan sejak memasuki usia 12 bulan. Namun sebelumnya anak harus mendapatkan imunisasi primer dulu sebelum mendapatkan booster.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain diberikan pada balita, imunisasi juga diberikan pada anak usia sekolah. Imunisasi usia sekolah juga merupakan salah satu program imunisasi wajib pemerintah. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) diberikan pada anak Sekolah Dasar kelas 1 SD, 2 SD, 5 SD, dan 6 SD.
Pada kelas 1 SD, anak diberikan imunisasi campak (MR) dan imunisasi tetanus (DT). Kemudian di kelas 2 dan kelas 5 kembali diberikan imunisasi tetanus (DT).
Beberapa daerah di Indonesia juga mewajibkan imunisasi HPV pada anak di kelas 5 SD dan 6 SD. Imunisasi HPV dilakukan dengan tujuan menghindari infeksi virus HPV pada laki-laki dan perempuan.
"Imunisasi HPV hanya diberikan di beberapa daerah kabupaten/kota terpilih, tapi warga bisa mendapatkan vaksin HPV berbayar di puskesmas atau rumah sakit," kata Prima.
![]() Dokter memberikan vaksin HPV 1 untuk siswa perempuan Sekolah Dasar Negeri Tebet Timur 07 di Kantor Kelurahan Tebet Timur, Selasa, 25 Agustus 2020. Kegiatan ini bagian dari bulan imunisasi anak sekolah (bias) yang diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu di bulan Agustus dan November. CNNIndonesia/Safir Makki |
Tak jarang orang tua melewatkan jadwal imunisasi buah hati sehingga anak tak mendapat perlindungan optimal dari penyakit.
Ketua Satgas Imunisasi IDAI Cissy B. Kartasasmita mengatakan, jika terjadi demikian maka sebaiknya orang tua segera 'mengejar' imunisasi yang terlewat. Orang tua bisa menyegerakan imunisasi di rumah sakit atau puskesmas sekitar, namun pastikan orang tua mengetahui imunisasi apa saja yang telah diberikan pada anak.
"Kalau tertunda, maka catch-up, misalnya ketika usia 2 bulan tak dapat imunisasi, maka segera kejar saat usianya 3 bulan," kata Cissy.
Cissy juga menekankan, imunisasi dapat diberikan ganda pada anak untuk mengejar ketertinggalan. Imunisasi ganda juga terbukti aman dilakukan, disesuaikan dengan usia anak.
"Imunisasi ganda dan vaksin kombinasi sangat dianjurkan, aman, dan bisa mengurangi kunjungan ke posyandu atau puskesmas," katanya.
Namun selalu konsultasikan dengan dokter atau pihak puskesmas jika ingin memberikan imunisasi ganda. Sebab imunisasi ganda harus disesuaikan dengan kondisi fisik dan usia anak.
(chs/chs)